JAKARTA, KOMPAS.com - Kapulaga merupakan tanaman rempah yang biasa digunakan untuk membuat jamu. Kapulaga yang tumbuh di Indonesia termasuk herba tahunan yang tingginya mencapai 1 hingga 5 meter.
Tanaman ini tumbuh bergerombol dan membentuk banyak anakan. Semua bagian dari tanaman kapulaga memiliki aroma harum.
Budidaya kapulaga dapat dilakukan di dataran rendah maupun tinggi. Akan tetapi, ketinggian yang optimal untuk menanam rempah ini yaitu antara 300 sampai 500 meter di atas permukaan laut.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Lada Panjat yang Benar
Dikutip dari buku Budidaya Tanaman Obat dan Rempah, Rabu (14/12/2022), berikut ini cara menanam kapulaga yang tepat dan cara merawatnya.
Lahan yang akan digunakan untuk menanam kapulaga diolah terlebih dahulu. Setelah itu, buat bedengan dan lubang tanam.
Masukkan pupuk kandang sebanyak 2 kg di setiap lubang tanam dan aduk rata dengan tanah. Pembuatan lubang tanam dilakukan sebulan sebelum tanam.
Perbanyakan tanaman kapulaga biasanya dilakukan dengan cara stek anakan. Anakan yang dipilih harus berasal dari tanaman induk yang sehat dan sudah memiliki daun sebanyak 4 helai.
Baca juga: Cara Menanam Lada Perdu, Bisa Berbuah Sepanjang Tahun
Tahapan budidaya kapulaga berikutnya yaitu penanaman. Sebaiknya kapulaga ditanam saat awal musim hujan tujuannya agar pertumbuhan awal tanaman tidak kekurangan air dan tidak terkena matahari yang terlalu terik.
Cara menanam kapulaga yaitu dengan meletakkan bibit ke lubang tanam. Sebaiknya pasang ajir agar tanaman tidak rebah. Perlu diketahui bahwa dalam satu lubang tanam dapat ditanami sebanyak 3 bibit.
Kegiatan perawatan tanaman perlu dilakukan agar tanaman tumbuh dengan baik. Adapun kegiatan pemeliharaan tanaman kapulaga, seperti berikut:
Baca juga: 5 Tahapan Budidaya Lada agar Panennya Melimpah
Baca juga: Cara Menanam Kapulaga yang Benar agar Bisa Panen Sepanjang Tahun
Tanaman kapulaga umumnya bisa dipanen setelah berumur 7 bulan. Panen sebaiknya dilakukan saat biji belum masak sempurna. Pasalnya, ketika biji sudah masak, maka akan pecah dan saat dikeringkan warnanya menjadi kurang baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.