Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Merawat Tanaman Jagung saat Musim Hujan

Kompas.com, 15 Januari 2023, 13:52 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung termasuk tanaman yang cocok ditanam saat musim hujan. Kebutuhan air tanaman ini tidak terlalu banyak, berbeda dengan tanaman padi yang membutuhkan air dalam jumlah banyak.

Akan tetapi, tanaman jagung tetap bisa tumbuh di musim hujan. Hanya saja, perawatan harus dilakukan dengan baik agar pertumbuhannya maksimal dan terbebas dari penyakit.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (15/1/2023), berikut ini tips merawat tanaman jagung di musim hujan.

Baca juga: 5 Tips Menanam Jagung Saat Musim Hujan agar Bebas Penyakit

Tanam varietas tahan jamur

Saat curah hujan tinggi, maka kelembapan akan meningkat. Kondisi ini bisa menyebabkan tanaman jagung terserang jamur patogen penyebab penyakit. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka tanamlah benih dari varietas yang tahan jamur.

Ilustrasi tanaman jagung Shutterstock/ANEK SANGKAMANEE Ilustrasi tanaman jagung

Kelola drainase dengan baik

Tips merawat tanaman jagung di musim hujan lainnya yaitu membuat sistem drainase yang baik. Ketika hujan turun, maka volume air akan meningkat.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan tanaman tergenang. Jagung termasuk tanaman yang tidak menyukai genangan, oleh karena itu sistem drainase harus dibuat dengan baik agar air hujan bisa mengalir dan tidak menggenangi lahan jagung.

Baca juga: Cara Menanam Jagung dalam Polybag, Bisa Ditanam di Lahan Sempit

Mengatur jarak tanam

Tanaman jagung sebaiknya tidak ditanam terlalu rapat. Pengaturan jarak tanam berguna agar sinar matahari bisa masuk ke seluruh area budidaya.

Penyinaran tersebut dapat mengurangi risiko persebaran jamur patogen. Biasanya, jarak tanam jagung yang ideal yaitu sekitar 70 x 20 cm per lubang.

Kurangi penggunaan pupuk nitrogen

Saat musim hujan, sebaiknya tidak memberikan pupuk nitrogen terlalu banyak. Pemberian pupuk nitrogen berlebihan bisa membuat daya tahan tanaman menurun dan menyebabkan tanaman jagung mudah terserang hama maupun patogen.

Selain itu, air hujan sudah mengandung nitrogen cukup tinggi. Sehingga pemberian pupuk nitrogen tidak diperlukan lagi.

Baca juga: 5 Cara Merawat Tanaman Jagung agar Produktivitasnya Maksimal

Menggunakan obat pertanian dengan benar

Aplikasi obat pertanian ketika musim hujan sebaiknya dilakukan dengan benar. Pasalnya, air hujan bisa mencuci obat pertanian dan membuat efektivitasnya menurun.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Varietas Tanaman
Halusinasi Negara Agraris
Halusinasi Negara Agraris
Tips
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau