JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beragam penyakit yang menyerang tanaman cabai yang disebabkan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Salah satunya adalah busuk basah buah cabai.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (24/2/2023), busuk basah bisa saja menyerang buah cabai yang masih muda (cabai hijau) maupun buah cabai yang sudah tua dan hampir matang.
Ketika ditemukan gejala busuk basah buah cabai yang sudah matang, itu artinya buah cabai sudah lama terinfeksi yaitu sejak buah cabai masih hijau. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan seharusnya dilakukan sedini mungkin.
Baca juga: Cara Pakai Cangkang Telur untuk Sumber Kalsium Tanaman Cabai dan Tomat
Penyakit busuk basah buah cabai jika sudah terlanjur meluas dan parah akan sulit dikendalikan. Pada beberapa kasus, penyakit ini bisa menyebabkan gagal panen secara total.
Busuk bakteri adalah busuk basah yang disebabkan oleh serangan bakteri Erwinia carotovora. Busuk bakteri bisa terjadi pada buah cabe muda (cabai hijau) dan buah cabai yang sudah matang (merah).
Gejala awal serangan bakteri Erwinia carotovora biasanya dimulai dari tangkai dan kelopak buah. Akan tetapi, infeksi dapat terjadi pada bagian mana saja dari buah yang terluka.
Bakteri ini menyerang bagian dalam buah dan merusak jaringan daging buah hingga menjadi lunak dan berair keruh.
Baca juga: Cara Menyemai Benih Cabai agar Pertumbuhannya Serempak
Biasanya buah busuk dimulai dari bagian ujung buah dan lama kelamaan merambat keatas hingga seluruh bagian daging buah membusuk. Buah yang terinfeksi akan tetap menggantung seperti kantung yang berisi air.
Lama-kelamaan, cairan keruh di dalam buah tersebut akan menetes perlahan-lahan hingga habis. Setelah cairan tersebut habis, kulit buah akan mengering dan berwarna transparan dan tetap menggantung.
Penyakit ini dikenal juga dengan nama penyakit lodoh.
Ada beberapa cara mengendalikan penyakit busuk basah buah cabai, yakni sebagai berikut.
Baca juga: Mengenal Hama Kutu Persik Tanaman Cabai dan Cara Mengendalikannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.