Setelah itu, buat bedengan dengan panjang 10 m dan lebar 40 hingga 50 cm. Buat juga parit dengan lebar 40 cm dan kedalaman 50 cm untuk aliran drainase.
Parit tak hanya dibuat di antara bedengan saja. Namun juga dibuat mengelilingi lahan dengan lebar 60 cm dan kedalaman 60 cm.
Penanaman wijen ada dua cara yaitu menanam di lahan basah dan kering. Cara menanam wijen di lahan basah sebenarnya hampir sama dengan lahan kering.
Baca juga: Benih Sayuran yang Cepat Tumbuh, Bisa Ditanam di Rumah
Penanaman di lahan basah atau sawah dapat dilakukan pada musim kemarau. Sedangkan penanaman di lahan kering bisa dilakukan di musim hujan.
Perhatikan juga jarak tanam antar tanaman. Jarak tanam yang ideal antara 10 x 30 cm atau 25 x 75 cm tergantung varietasnya. Cara menanamnya cukup dengan membenamkan benih dalam lubang tanam. Setelah itu, tutup lubang tanam dengan tanah tipis-tipis.
Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka perawatan harus dilakukan dengan maksimal. Kegiatan perawatan yang penting untuk dilakukan, antara lain;
Baca juga: 5 Tips Menyemai Benih agar Cepat Tumbuh
Tanaman wijen bisa mulai dipanen setelah polong sudah hijau kekuningan dan daunnya mulai rontok. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong batang wijen sepanjang 10 sampai 20 cm di bawah polong. Setelah dipanen, polong dikeringkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.