JAKARTA, KOMPAS.com - Wijen adalah tanaman semak semusim yang masuk pada keluarga Pedaliaceae. Bagian tanaman ini yang sering dimanfaatkan yaitu bijinya.
Biji wijen biasanya diolah menjadi topping makanan atau kue. Selain mendapat cita rasa makanan, biji wijen juga mengandung nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh seperti minyak nabati, protein, serat kasar, hingga vitamin.
Wijen termasuk tanaman yang nilai ekonomisnya cukup tinggi. Maka dari itu, tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan saat dibudidayakan.
Baca juga: Mengenal Karakteristik Tanaman Wijen yang Jarang Diketahui
Lantas, bagaimana cara budidaya tanaman wijen? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (18/4/2023), berikut penjelasan selengkapnya.
Tanaman wijen akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 1 hingga 1200 meter di atas permukaan laut dengan suhu 25 sampai 30 derajat Celcius. Sementara itu, curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman ini antara 300 sampai 1000 mm.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan wijen yaitu tanah lempung berpasir dengan pH 5,5 sampai 8. Selain itu, tanah juga harus memiliki drainase yang baik.
Benih wijen didapat dari biji tanaman yang pertumbuhannya bagus, sehat, dan pertumbuhannya maksimal. Biji yang akan ditanam sebaiknya memiliki bentuk utuh, tidak keriput, dan tidak terserang hama maupun penyakit.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Kemangi dari Biji
Lahan yang akan digunakan untuk menanam wijen sebaiknya digemburkan terlebih dahulu. Kemudian, tambahkan pupuk dasar dari pupuk kandang sebanyak 15 sampai 20 ton/hektare.
Setelah itu, buat bedengan dengan panjang 10 m dan lebar 40 hingga 50 cm. Buat juga parit dengan lebar 40 cm dan kedalaman 50 cm untuk aliran drainase.
Parit tak hanya dibuat di antara bedengan saja. Namun juga dibuat mengelilingi lahan dengan lebar 60 cm dan kedalaman 60 cm.
Penanaman wijen ada dua cara yaitu menanam di lahan basah dan kering. Cara menanam wijen di lahan basah sebenarnya hampir sama dengan lahan kering.
Baca juga: Benih Sayuran yang Cepat Tumbuh, Bisa Ditanam di Rumah
Penanaman di lahan basah atau sawah dapat dilakukan pada musim kemarau. Sedangkan penanaman di lahan kering bisa dilakukan di musim hujan.
Perhatikan juga jarak tanam antar tanaman. Jarak tanam yang ideal antara 10 x 30 cm atau 25 x 75 cm tergantung varietasnya. Cara menanamnya cukup dengan membenamkan benih dalam lubang tanam. Setelah itu, tutup lubang tanam dengan tanah tipis-tipis.
Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka perawatan harus dilakukan dengan maksimal. Kegiatan perawatan yang penting untuk dilakukan, antara lain;
Baca juga: 5 Tips Menyemai Benih agar Cepat Tumbuh
Tanaman wijen bisa mulai dipanen setelah polong sudah hijau kekuningan dan daunnya mulai rontok. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong batang wijen sepanjang 10 sampai 20 cm di bawah polong. Setelah dipanen, polong dikeringkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.