JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca panen padi merupakan tahap yang penting dalam budidaya padi. Padi yang telah dipanen, perlu diproses untuk memisahkan beras dari sekam.
Proses pasca panen yang baik akan mempengaruhi kualitas beras. Pasca panen yang benar perlu dilakukan dengan baik agar menghasilkan beras yang berkualitas tinggi.
Namun, masih banyak petani padi di Indonesia yang menghadapi kendala dalam menjalankan proses pasca panen padi.
Beberapa kendala yang sering dihadapi antara lain; terbatasnya akses terhadap alat pasca panen padi yang modern, kurangnya pengetahuan tentang teknik pasca panen yang baik, dan minimnya akses pasar yang menjanjikan.
Baca juga: Tips Panen Padi yang Benar agar Menghasilkan Beras Berkualitas
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan proses pasca panen padi. Tujuannya agar dapat menghasilkan beras yang berkualitas dan bersaing di pasar.
Melansir dari situs Lab. Energi dan Mesin Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Minggu (30/4/2023), berikut ini beberapa alat pasca panen padi yang bisa mempermudah pekerjaan petani.
Alat pasca panen padi ini merupakan gabungan dari alat pemanen padi, perontok gabah, dan pengemas gabah. Mesin ini sangat efektif karena bisa mengerjakan tiga pekerjaan sekaligus.
Tanaman padi dipotong menggunakan pisau tajam yang ada di bagian depan. Kemudian hasil potongan tersebut menuju mesin perontok gabah dan gabah dikemas dalam karung.
Baca juga: Kenali Prinsip Kerja dan Cara Mengoperasikan Mesin Combine Harvester2. Mesin threser
Mesin threser merupakan alat perontok padi. Padi yang sudah dipanen, kemudian dimasukan ke alat ini.
Gabah yang berisi beras dan yang kosong, akan terpisah secara otomatis. Alat ini sangat membantu petani, sehingga tidak perlu merontokan padi secara manual.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya