Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Langkah Budidaya Padi Hitam, Bisa Untung Besar

Kompas.com - 17/01/2023, 18:14 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Padi merupakan tanaman utama di Indonesia. Tanaman padi memiliki jenis yang beragam, salah satunya adalah padi hitam.

Sesuai dengan namanya bulir padi yang dihasilkan memiliki warna ungu gelap dan cenderung hitam. Warna hitam ini disebabkan oleh kandungan antosianin yang tinggi.

Antosianin memiliki manfaat yang banyak seperti, meningkatkan kesehatan kulit, mencegah kanker, meningkatkan kinerja otak, dan menjaga daya tahan tubuh. Potensi budidaya padi hitam sangat besar.

Baca juga: Pedoman Budidaya Padi Merah yang Benar agar Panennya Melimpah

Akan tetapi, masih sedikit yang petani yang melakukan budidaya padi ini. Lantas, bagaimana cara menanam padi hitam yang benar? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (17/1/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

1. Lokasi budidaya

Beras hitam merupakan hasil panen tanaman padi hitamPixabay/cerpis Beras hitam merupakan hasil panen tanaman padi hitam

Padi hitam akan tumbuh dengan baik, tidak mudah terserang hama penyakit, dan dapat menghasilkan panen yang melimpah, jika dibudidayakan pada lokasi yang sesuai. Lokasi yang tepat untuk budidaya padi hitam pada dataran rendah, dengan suhu 23 sampai 32°C dan curah hujan 200 mm berturut-turut selama 3 bulan .

2. Pemilihan benih

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu benih. Penggunaan benih yang sembarangan, dapat menyebabkan penurunan produksi dan bahkan kegagalan panen. Benih padi hitam harus memenuhi standar mutu dan memiliki sifat unggul.

Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Padi Hitam

3. Penyemaian benih

Benih yang sudah dipilih harus disemai terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah menyemai padi hitam yang benar.

  • Rendam benih dalam air 6 sampai 12 jam.
  • Pisahkan benih yang mengambang karena tidak berisi.
  • Sebar benih padi hitam pada lahan sawah yang sudah disiapkan.
  • Lakukan perawatan supaya bibit tumbuh dengan baik.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau