Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alat Pasca-panen Padi untuk Meringankan Pekerjaan Petani

Kompas.com - 30/04/2023, 10:55 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca panen padi merupakan tahap yang penting dalam budidaya padi. Padi yang telah dipanen, perlu diproses untuk memisahkan beras dari sekam.

Proses pasca panen yang baik akan mempengaruhi kualitas beras. Pasca panen yang benar perlu dilakukan dengan baik agar menghasilkan beras yang berkualitas tinggi.

Namun, masih banyak petani padi di Indonesia yang menghadapi kendala dalam menjalankan proses pasca panen padi.

Beberapa kendala yang sering dihadapi antara lain; terbatasnya akses terhadap alat pasca panen padi yang modern, kurangnya pengetahuan tentang teknik pasca panen yang baik, dan minimnya akses pasar yang menjanjikan.

Baca juga: Tips Panen Padi yang Benar agar Menghasilkan Beras Berkualitas

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan proses pasca panen padi. Tujuannya agar dapat menghasilkan beras yang berkualitas dan bersaing di pasar.

Melansir dari situs Lab. Energi dan Mesin Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Minggu (30/4/2023), berikut ini beberapa alat pasca panen padi yang bisa mempermudah pekerjaan petani.

Ilustrasi mesin combine harvesterPixabay/schauhi Ilustrasi mesin combine harvester

1. Combine harvester

Alat pasca panen padi ini merupakan gabungan dari alat pemanen padi, perontok gabah, dan pengemas gabah. Mesin ini sangat efektif karena bisa mengerjakan tiga pekerjaan sekaligus.

Tanaman padi dipotong menggunakan pisau tajam yang ada di bagian depan. Kemudian hasil potongan tersebut menuju mesin perontok gabah dan gabah dikemas dalam karung.

Baca juga: Kenali Prinsip Kerja dan Cara Mengoperasikan Mesin Combine Harvester2. Mesin threser

Mesin threser merupakan alat perontok padi. Padi yang sudah dipanen, kemudian dimasukan ke alat ini.

Gabah yang berisi beras dan yang kosong, akan terpisah secara otomatis. Alat ini sangat membantu petani, sehingga tidak perlu merontokan padi secara manual.

3. Mesin pengering

Setelah gabah dipisahkan dari malainya, alat pasca panen padi yang digunakan selanjutnya yaitu mesin pengeringan gabah. Penjemuran secara manual di bawah sinar matahari kurang efektif karena membutuhkan waktu yang lama, terlebih lagi jika pada musim penghujan.

Mesin pengering ini bekerja seperti oven yang berfungsi untuk mengurangi kadar air pada gabah. Dengan demikian, beras mudah dipisahkan dari kulitnya.

Ilustrasi tanaman padi. FREEPIK/SUKSAO Ilustrasi tanaman padi.

4. Mesin pemisah bulir padi

Kulit sekam yang menyelubungi beras cukup keras, sehingga sangat diperlukan mesin untuk memisahkan bulir beras dengan kulit sekam yang menempel.

Rice mill merupakan salah satu alat yang dapat memisahkan bulir beras dengan kulitnya. Bukan hanya itu, kulit sekam akan digiling menjadi dedak halus, yang bisa dijadikan pakan ternak.

Baca juga: Mengenal Budidaya Padi Hidroponik dan Keuntungannya

5. Mesin penyosoh padi

Gabah padi yang telah digiling menggunakan rice mill menjadi bulir padi masih belum sempurna.

Hal ini karena masih banyak lapisan yang menempel pada bulir padi. Mesin penyosoh digunakan untuk membersihkan bulir padi, supaya menjadi lebih bersih dan mulus.

6. Mesin pengemas beras

Alat pasca panen padi yang terakhir yaitu mesin pengemas beras. Kerikil maupun benda lain seringkali terbawa ketika proses pengemasan, dan tidak jarang pula bobot beras di setiap kemasan tidak seragam.

Mesin pengemas beras, membantu petani untuk mengatasi dua hal itu. Dengan demikian, kualitas beras tetap terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau