Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sangat Mudah, Begini Cara Membuat Pupuk Organik di Rumah

Kompas.com - 14/05/2023, 19:03 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk menjadi kebutuhan penting dalam budidaya tanaman. Kekurangan pupuk dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.

Pupuk organik dapat menjadi salah satu jenis pupuk yang dapat diberikan ke tanaman. Pupuk ini memiliki banyak keunggulan seperti ramah lingkungan, murah, dan mudah dibuat.

Bahkan, Anda dapat membuat pupuk organik sendiri dirumah, menggunakan sampah organik maupun sisa makanan. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut ini cara membuat pupuk organik di rumah.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pupuk Organik dari Rumput Liar

Alat dan bahan yang dibutuhkan

Pembuatan pupuk organik di rumah memerlukan beberapa alat dan bahan pendukung seperti:

Ilustrasi membuat kompos dari limbah rumah tangga.SHUTTERSTOCK/JEROME.ROMME Ilustrasi membuat kompos dari limbah rumah tangga.

  • Ember dan tutup yang rapat
  • Pengaduk
  • Saringan
  • Selang kecil
  • Botol bekas
  • Sampah organik dan sisa makanan
  • Molase
  • Larutan Em4

Kumpulkan sampah organik dan sisa makanan

Sampah organik dan sisa makanan menjadi bahan utama dalam pembuatan pupuk organik ini. Oleh karena itu, daun gugur yang terdapat pada halaman rumah dikumpulkan dan dimasukan ke dalam ember. Begitu juga dengan sisa makanan, jangan sampai ada yang terbuang sia-sia.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cari dari Kotoran Kambing

Buat larutan fermentasi

Proses fermentasi secara alami membutuhkan waktu yang cukup lama. Penambahan cairan pengurai seperti EM4 yang mengandung empat bakteri pengurai, dapat mempercepat proses fermentasi.

Campurkan 10 ml EM4 dengan gula, kemudian tambahkan air sebanyak 100 ml. Aduk sampai merata dan tunggu selama 5 hingga 10 menit.

 

Mencampurkan seluruh bahan

Tahapan berikutnya yaitu mencampurkan larutan EM4 ke dalam sampah organik. Larutan fermentasi yang sudah dibuat dan diamkan, kemudian disiramkan pada sampah organik. Aduk secara merata sampai semua sampah organik terendam.

Proses fermentasi

Larutan EM4 memerlukan waktu untuk menguraikan sampah organik dan sisa makanan. Proses fermentasi memerlukan waktu kurang lebih 7 sampai 14 hari. Keberhasilan fermentasi ditandai dengan munculnya aroma yang khas seperti tape.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Sabut Kelapa, Pengganti Pupuk KCl

Penyaringan

Pisahkan cairan hasil fermentasi dengan sampah dan sisa makanan dengan cara disaring. Cairan pupuk dapat digunakan sebagai pupuk organik cair dan ampasnya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk padat.

Cara penggunaan

Cara penggunaan pupuk organik ini dapat disemprotkan ke tanaman maupun di kocor pada media tanam. Masukan 15 ml larutan pupuk organik pada tangki sprayer dan berikan air sebanyak 15 liter, kemudian semprotkan secara merata pada tanaman.

Sementara itu, ampasnya dapat ditaburkan langsung di bawah tajuk tanaman atau dicampur bersama tanah sebagai media tanam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau