Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah, Cara Membuat Pupuk Organik dari Rumput Liar

Kompas.com - 19/04/2023, 11:38 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran pupuk liar yang tumbuh di halaman rumah atau bahkan di sekitar tanaman budidaya tentu sangat meresahkan. Jika tumbuh di sekitar tanaman budidaya, rumput liar menjadi gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman budidaya.

Meski mengganggu, rumput liar ternyata bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (19/4/2023), rumput mengandung unsur hara makro dan mikro yang bermanfaat untuk tanaman.

Tak hanya itu, cara membuat pupuk organik dari rumput liar juga tidak sulit. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik Cari dari Kotoran Kambing

Bahan dan alat

Sebelum membuat pupuk organik, siapkan bahan dan alat seperti berikut:

Ilustrasi rumput liar untuk pupukSHUTTERSTOCK/LOST_IN_THE_MIDWEST Ilustrasi rumput liar untuk pupuk

Cara membuat pupuk organik dari rumput liar

Proses pembuatan pupuk dari rumput liar diawali dengan mencacah rumput yang sudah dikumpulkan. Setelah itu, masukkan rumput liar ke dalam ember.

Baca juga: Cara Mengolah Sabut Kelapa untuk Menggantikan Pupuk KCl

Tambahkan larutan EM4 yang terbuat dari 1 ml EM4 + 1 gram atau 1 ml gula + 1 liter air. Setelah itu, tambahkan dedak.

Pemberian dedak bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi. Kemudian, tambahkan lagi larutan EM4 sampai seluruh bahan tersiram.

Tutup ember dan diamkan selama 2 hingga 3 hari. Ember perlu dibuka setiap hari untuk mengurangi gas, lalu tutup ember kembali.

Pupuk yang sudah terfermentasi sempurna akan memiliki warna coklat dan beraroma seperti tape atau alkohol. Pupuk tersebut sudah bisa diaplikasikan ke tanaman untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau