JAKARTA, KOMPAS.com - Kelengkeng merupakan salah satu buah yang banyak disukai. Untuk mendapatkan buah ini sebenarnya cukup mudah.
Akan tetapi, budidaya kelengkeng memerlukan perlakuan khusus agar bisa berbuah lebat. Pasalnya, seringkali tanaman kelengkeng sulit berbuah.
Lantas, apa penyebab kelengkeng tidak berbuah? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Banyak orang yang mengatakan bahwa tanaman kelengkeng sulit berbuah karena tanaman tersebut harus ditanam sepasang yakni tanaman kelengkeng jantan dan betina. Padahal, pernyataan tersebut tidak benar.
Baca juga: Simak, Cara Membuat Pupuk Booster Kelengkeng
Menurut penjelasan di Dispertan Provinsi Banten, penyebab kelengkeng tidak berbuah tidak berkaitan dengan jenis kelamin bunga. Meskipun bunga kelengkeng termasuk bunga majemuk, namun setiap malai bunganya pasti memiliki bunga jantan dan betina.
Tanaman kelengkeng sulit berbunga karena berasal dari subtropis. Sedangkan Indonesia memiliki iklim tropis.
Maka dari itu, suhu menjadi faktor penting dalam pembungaan tanaman. Di Indonesia, budidaya kelengkeng bisa berproduksi dengan baik di daerah dengan suhu rendah minimal 2 bulan saat bulan kemarau, seperti Temanggung, Batu, dan Ambarawa.
Meskipun demikian, ada beberapa varietas yang sulit berbuah baik didataran rendah maupun tinggi. Varietas tersebut antara lain; itoh, kristal, new kristal, dan sebagainya. Maka dari itu, pemilihan varietas juga perlu diperhatikan.
Meskipun banyak kelengkeng yang sulit berbuah, namun ada beberapa cara agar tanaman kelengkeng bisa berbuah. Tanaman kelengkeng bisa diberi perlakuan fisik maupun kimia untuk mempercepat pembuahan.
Baca juga: Simak. Cara agar Tanaman Kelengkeng Cepat Berbuah
Perlakuan fisik yang bisa dilakukan yaitu melukai batang kelengkeng dengan cara dikerat atau dikelupas kambium batang utama. Cara ini cukup mudah dan mudah, namun hasilnya tidak terukur.
Sementara itu, perlakuan kimia yang bisa ilakukan yaitu dengan memberikan bahan kimia KClO3. Pemberian bahan kimia bisa dilakukan dengan cara menyiramkan ke area perakaran, disemprotkan ke daun, maupun diinjeksi ke batang utama atau akar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.