Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Membuat Pupuk Booster Kelengkeng

Kompas.com - 10/12/2022, 18:02 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kendala dalam budidaya kelengkeng yaitu pembungaan dan pembuahan yang cukup lama. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi.

Akan tetapi, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan memberikan pupuk booster. Cara membuat pupuk booster kelengkeng ternyata tidak sulit.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (10/12/2022), berikut ini tata cara membuat pupuk booster untuk memicu pembungaan dan pembuahan pada tanaman.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Nasi Basi, Mudah dan Praktis

Bahan dan alat

Langkah awal sebelum membuat pupuk booster yaitu menyiapkan bahan dan alat. Adapun beberapa bahan dan alat yang diperlukan, seperti berikut:

Buah kelengkengPixabay/Falco Buah kelengkeng

  • 2 buah wadah.
  • Alat pengaduk.
  • Alat untuk menghaluskan bahan, seperti pisau atau blender.
  • Saringan.
  • 1 ons MSG atau micin.
  • 1 ons karbit.
  • 1 liter molase atau tetes tebu, bisa juga digantingan dengan gulma merah atau gula putih sebanyak 0,5 sampai 1 kg.
  • 1 liter air hujan yang sudah ditampung secara langsung. Bisa juga digantikan dengan air sumur, akan tetapi, aplikasi pupuk booster dari air sumur perlu menunggu kurang lebih 3 hari setelah pembuatan.

Baca juga: Simak. Cara agar Tanaman Kelengkeng Cepat Berbuah

Cara membuat pupuk booster

Cara membuat pupuk booster kelengkeng sendiri cukup mudah. Anda hanya perlu mencampurkan seluruh bahan yang sudah disebutkan, lalu aduk sampai rata.

Perlu diperhatikan, saat Anda menggunakan karbit yang baru dibeli, maka cairkan terlebih dahulu karbit tersebut. Sementara itu, jika Anda menggunakan gulma merah atau gula putih, Anda perlu menghaluskan terlebih dahulu.

Cara aplikasi pupuk booster

Aplikasi pupuk booster sebenarnya tidak berbeda jauh dengan aplikasi pupuk cair lainnya. Cara mengaplikasikannya yaitu dengan menyemprotkan pupuk ke daun di pagi hari (pukul 8 sampai 10 pagi). Pastikan pupuk mengenai bagian belakang daun agar pemupukan lebih efektif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau