JAKARTA, KOMPAS.com - Labu siam adalah salah satu sayuran yang kerap dijadikan sebagai lalapan atau campuran tumisan. Meksipun sering dijadikan bahan sekunder, konsumsi labu siam cukup tinggi.
Hal ini disebabkan oleh rasa labu siam yang lezat serta kemudahannya dalam mengolah. Selain itu, kandungan gizi labu siam bermanfaat untuk tubuh.
Anda bisa menanam labu siam di rumah, sebab sayuran ini bisa tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi. Tanaman labu siam bisa tumbuh secara optimal pada tempat berhawa sejuk dan lembap seperti pegunungan.
Baca juga: Cara Menanam Labu Siam agar Subur dan Panen Setiap Minggu
Dikutip dari laman Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, Senin (26/2/2024), berikut cara menanam labu siam.
Pertama, untuk menanam labu siam, tanah yang sebaiknya dipilih adalah tanah subur, gembur, pH sebesar 5 sampai 6, dan ketersediaan air cukup.
Labu siam cocok ditanam pada akhir musim hujan. Namun, tanaman ini tetap bisa ditanam pada musim kemarau asal diberikan air yang cukup.
Labu siam bisa diperbanyak melalui buah yang sudah tua. Buah tersebut disimpan terlebih dahulu pada tempat yang teduh agar tunasnya dapat tumbuh.
Baca juga: Cara Menanam Labu Siam di Pot, Cocok untuk Lahan Sempit
Setelah tunas tumbuh sepanjang 10 sampai 20 cm atau sudah berdaun 3 sampai 4 helai, bibit tersebut bisa dipindahkan ke kebun.
Tanaman ini termasuk tanaman merambat atau agak memanjang sehingga bisa dibudidayakan di pekarangan rumah, biasanya ditanam di dekat kolam. Batang tanaman panjang tetapi kecil, sistem perarakaran tunggal dengan akar samping yang agak dalam dan kuat.
Tanaman ini bersifat tahunan sehingga bisa bertahan cukup lama.