Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Kepala Pusat BSIP Perkebunan, Kementan

Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1998. Ia adalah alumni S1 Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB. Pria kelahiran Banjarmasin tahun 1974 ini diangkat sebagai CPNS pada 1999, dan mulai bekerja sebagai peneliti di BPTP Karangploso, Jawa Timur.

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Kompas.com - 21/01/2025, 16:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Potensi kayu manis tidak hanya berhenti pada kesehatan. Dalam dunia industri, kayu manis menjadi bahan penting dalam pembuatan makanan, minuman, hingga produk farmasi.

Keunggulannya sebagai pengganti antioksidan sintetis memberikan nilai tambah yang signifikan, terutama di era ketika konsumen semakin memilih produk alami dan ramah lingkungan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan kayu manis dalam produk makanan tidak hanya meningkatkan cita rasa, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan tambahan, menjadikannya solusi multifungsi yang relevan di pasar modern.

Dengan pengelolaan yang baik, kayu manis dapat terus memberikan kontribusi besar bagi kesehatan manusia sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sentra produksi utama seperti Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Utara telah menjadi pusat budidaya kayu manis yang mendominasi pangsa pasar internasional.

Dengan kontribusi mencapai 85 persen dari total produksi dunia, kayu manis Indonesia, terutama jenis Cassia Vera, menjadi komoditas yang sangat diminati di negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Asia.

Permintaan yang terus meningkat dari pasar global menunjukkan bahwa kayu manis Indonesia tidak hanya unggul dalam hal kualitas, tetapi juga memiliki daya saing tinggi di tingkat internasional.

Indonesia adalah salah satu produsen utama kayu manis dunia dengan luas areal tanaman mencapai 87.100 hektare pada tahun 2022.

Meskipun luas lahan mengalami penyusutan lebih dari 10.000 hektare sejak 2016, produktivitas meningkat dari 1,2 ton per hektare menjadi 1,8 ton per hektare, menunjukkan efisiensi yang semakin baik dalam budidaya.

Dalam perdagangan global, Indonesia bersaing dengan negara-negara seperti Vietnam, Sri Lanka, dan China.

Berdasarkan data dari Observatory of Economic Complexity (OEC) pada tahun 2021, Vietnam menjadi pengekspor terbesar dengan nilai ekspor 270 juta dollar AS (sekitar Rp 4,05 triliun), diikuti Sri Lanka dengan 175 juta dollar AS (Rp 2,625 triliun), Indonesia di posisi ketiga dengan 172 juta dollar AS (Rp 2,58 triliun), dan China sebesar 162 juta dollar AS (Rp 2,43 triliun).

Salah satu perbedaan utama kayu manis Indonesia dan Sri Lanka adalah spesiesnya, di mana kayu manis Sri Lanka, dikenal sebagai Ceylon cinnamon (Cinnamomum zeylanicum), dianggap memiliki kualitas lebih baik dibandingkan Cassia cinnamon (Cinnamomum burmannii) yang dominan di Indonesia.

Perbedaan ini berdampak pada preferensi pasar dan harga internasional.

Meskipun memiliki posisi strategis dalam produksi dan ekspor kayu manis, Indonesia menghadapi tantangan seperti penyusutan lahan dan persaingan kualitas dengan negara lain.

Oleh karena itu, diperlukan strategi pengembangan yang berfokus pada peningkatan kualitas produk dan diversifikasi pasar ekspor untuk mempertahankan kontribusi kayu manis sebagai salah satu andalan ekonomi nasional.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau