JAKARTA, KOMPAS.com - Jagung adalah salah satu tanaman pangan penting di Indonesia. Ada banyak varietas jagung yang dikembangkan dan ditanam di Indonesia, dengan berbagai karakteristik dan keunggulannya.
Dilansir laman Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Kamis (18/8/2022), varietas jagung berdasarkan genotipenya terbagi menjadi dua, yaitu jagung bersari bebas (komposit) dan jagung hibrida.
Pembentukan varietas jagung bersari bebas terjadi karena penyerbukan acak antartanaman dalam varietas yang merupakan suatu populasi.
Baca juga: Pilihan Pupuk untuk Jagung agar Buahnya Besar
Sementara itu, varietas jagung hibrida terbentuk dari penyerbukan yang sudah ditentukan tetua jantan dan betinanya atau serbuk sari. Hal penting yang perlu dilakukan pada pemuliaan jagung hibrida adalah pembuatan galur inbrida, yakni galur tertua yang homozigot.
Jenis jagung hibrida berdasarkan tipe persilangannya terbagi menjadi tiga, yakni silang tunggal, silang ganda, dan silang tiga.
Berikut ini ulasan lebih jelas mengenai jenis atau varietas jagung hibrida.
Hibrida silang tunggal dibentuk dari hasil persilangan dua jenis tetua inbreed. Hibrida dengan silang tunggal memiliki daya adaptasi lingkungan yang tinggi.
Baca juga: 3 Jenis Hama Tanaman Jagung yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen
Hibrida silang tunggal pertama yang dilepas adalah IP-4 yang dihasilkan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan dilepas pada 1985. Varietas ini memiliki rata-rata hasil 5,4 ton per hektare.
Adapun varietas hibrida silang tunggal pertama yang dilepas oleh Balitbangtan adalah varietas Bima-1 pada 2001.