Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pupuk Perangsang Akar dari Air Rendaman Tauge

Kompas.com - 31/08/2022, 11:27 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk perangsang akar berguna untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pupuk kerangsang ini dikenal juga dengan nama zat pengatur tumbuh atau ZPT.

Zat pengatur tumbuh adalah hormon yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Semua jenis tanaman sebenarnya bisa menghasilkan hormon pengatur tumbuh alami, namun jumlahnya masih sedikit. Oleh sebab itu perlu ditambahkan ZPT untuk agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi.

ZPT terdiri dari berbagai hormon seperti Giberelin, Auksin, Sitokinin, Asam Absisat, Retradan, dan Etilen. Setiap hormon tersebut memiliki fungsi masing-masing.

Baca juga: 8 Jenis Pupuk yang Bagus untuk Pohon Durian

Ilustrasi menyemprotkan pupuk cair pada tanaman bunga. SHUTTERSTOCK/SAVANEVICH VIKTAR Ilustrasi menyemprotkan pupuk cair pada tanaman bunga.

Hormon giberelin diperlukan untuk seluruh bagian tanaman, mulai dari perkecambahan tunas, merangsang perkembangan akar, memunculkan daun baru dan membesarkan batang.

Hormon auksin membantu hormon giberelin dalam melaksanakan tugasnya seperti pembentukan daun baru dan merangsang pertumbuhan akar.

ZPT atau pupuk perangsang akar ini bisa dibuat dari bahan alami seperti rendaman air tauge. Perlu diketahui bahwa, tauge merupakan kecambah dari biji kacang.

Kecambah merupakan cikal bakal dari tanaman, sehingga memiliki banyak cadangan makanan berbentuk hormon pertumbuhan seperti giberelin, akuksin, dan sitokinin. Maka dari itu, air rendaman tauge bisa menjadi pupuk perangsang.

Dikutip dari penjelasan Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (31/8/2022), berikut cara membuat ZPT yang terbuat dari air rendaman tauge.

Baca juga: Mengenal 5 Zat Pengatur Tumbuh Tanaman, Auksin hingga Giberelin 

Alat dan bahan

Tahap awal sebelum membuat pupuk perangsang akar yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Adapun alat dan bahan tersebut, antara lain sebagai berikut. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com