Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Berkebun Bawang Putih agar Hasilnya Menguntungkan

Kompas.com - 10/09/2022, 13:08 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cara berkebun bawang putih yang benar akan mempengaruhi hasil panen komoditas ini. Tanaman bawang putih akan tumbuh dengan baik jika ditanam pada daerah dengan ketinggian 600-1.200 meter di atas permukaan laut.

Sementara itu, suhu yang sesuai untuk pertumbuhan bawang putih yaitu 15 hingga 25 derajat Celcius dengan kelembapan 60-70 persen.

Adapun tanah yang tepat untuk menanam bawang putih yaitu harus subur, gembur, memiliki aerasi dan drainase baik, kandungan bahan organik tinggi, dan memiliki pH 5,5 sampai 7,5.

Menurut penjelasan di situs Cybext Kementerian Pertanian, berikut tata cara berkebun bawang putih yang benar agar panennya melimpah.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pestisida Alami dari Bawang Putih

Ilustrasi bawang putih.PIXABAY/MAISON BOUTARIN Ilustrasi bawang putih.

Penyemaian benih

Benih bawang putih yang digunakan yaitu benih dari varietas unggul. Penggunaan benih terbaik menjadi langkah awal untuk menunjang keberhasilan budi daya bawah putih.

Namun, benih tersebut tidak bisa langsung ditanam karena benih bawanh putih memiliki amsa dormansi yang cukup lama. Benih harus terlebih dahulu disemai sampai tumbuh menjadi bibit yang siap ditanam di lahan.

Penyemaian bawang putih dilakukan dengan mengupas kulit siung kemudian ditanam dalam polybag. Pastikan ujung runcing menghadap ke atas.

Baca juga: Cara Menanam Bawang Putih yang Benar agar Tidak Gagal Panen

Untuk mempercepat pertumbuhan tunas, Anda bisa memberikan perlakukan suhu dingin. Caranya dengan mengupas kulit bawang putih dan masukan dalam kulkas sekitar dua minggu sampai tumbuh tunas kemudian ditanam di kebun.

Selain menggunakan perlakukan suhu dingin, Anda juga bisa merendam benih dalam zat pengatur tumbuh (ZPT) triakontanol dosis 0,10 ml per liter semalaman. Setelah itu, tiriskan sebelum ditanam.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau