Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Padi Terinfeksi Virus dan Upaya Pengendaliannya

Kompas.com - 02/10/2022, 16:38 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada makhluk hidup. Tak hanya menyerang sistem kekebalan manusia, virus juga bisa menyerang tanaman.

Salah satu tanaman yang rentan terserang virus adalah padi dan virus yang menyerang tanaman padi bisa menyebabkan penyakit tungro. 

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Padi yang Terserang Wereng dan Upaya Pengendaliannya

Tungro merupakan salah satu penyakit tanaman padi yang banyak dijumpai. Dikutip dari Buletin Agro-Infotek 2(1), Minggu (2/10/2022), tungro adalah penyakit pada tanaman padi yang disebabkan infeksi ganda dua virus.

Jenis virus yang menyebabkan penyakit ini adalah rice tungro bacilliform virus (RTBV) dan rice tungro spherical virus (RTSV). Kedua virus tersebut ditularkan lewat wereng hijau dan tidak bisa ditularkan lewat biji yang terinfeksi. 

Baca juga: Mengenal Hama Penggerek Batang Padi dan Cara Mengendalikannya

Ciri-ciri padi terkena tungro

Ilustrasi tanaman padiShutterstock/su prasert Ilustrasi tanaman padi

Tanaman padi yang terserang kedua virus tersebut akan menunjukan ciri seperti; pertumbuhan kerdil dan daun berubah menjadi orange. Jika padi hanya terinfeksi RTBV, akan muncul gejala seperti kerdil dan daun menguning.

Sementara itu, jika padi hanya terserang RTSV,  tidak akan menunjukan gejala khas tungro dan terlihat seperti tanaman sehat.

Selain gejala berupa pertumbuhan kurang baik, jumlah anakan pada padi yang terserang tungro juga lebih sedikit dibanding tanaman padi yang sehat.

Baca juga: Ciri-ciri Tanaman Padi Terkena Penyakit Kresek dan Cara Mengatasinya

Cara mengendalikan penyakit tungro

Dikutip dari buku Hama dan Penyakit Tanaman Padi, upaya pengendalian penyakit akibat infeksi virus bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara kultur teknis dan kimiawi.

Pengendalian secara kultur teknis dilakukan dengan rutin membersihkan gulma, melakukan pembajakan sawah setelah panen, melakukan pergiliran tanaman, dan melakukan penanaman serentak.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau