Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Tanaman Kedelai Lokal yang Benar agar Panennya Melimpah

Kompas.com - 03/10/2022, 12:37 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedelai merupakan tanaman pangan utama setelah padi dan jagung. Ketiga komoditas ini menjadi bahan pangan utama di Indonesia.

Hampir setiap hari kita mengkonsumsi makanan yang berbahan dasar komoditas tersebut. Oleh sebab itu budidaya tanaman kedelai lokal harus terus dikembangkan.

Seperti yang kita ketahui bersama, kebutuhan kedelai dalam negeri masih bergantung pada produk impor. Hal ini cukup memprihatinkan, karena tempe sebagai makanan asli Indonesia, ternyata terbuat dari produk impor.

Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Kedelai agar Panennya Melimpah

Walaupun kedelai tidak memiliki produktivitas setinggi tanaman padi dan jagung. Namun kedelai tetap dapat tumbuh di Indonesia.

Teknik budidaya tanaman kedelai lokal yang yang baik dan benar, akan menghasilkan kedelai yang melimpah dan berkualitas. Pada artikel kali ini akan dijelaskan tentang pedoman budidaya tanaman kedelai lokal.

Dikutip dari situs Kementerian Pertanian Indonesia, Senin (3/10/22), berikut ini langkah-langkah budidaya kedelai lokal yang benar agar hasil panennya maksimal.

Ilustrasi Kacang KedelaiDok. Pixabay / User1737576 Ilustrasi Kacang Kedelai

Persiapan lahan

Setiap tanaman akan tumbuh dengan maksimal pada kondisi lahan yang sesuai dengan syarat tumbuhnya. Tanaman kedelai akan tumbuh dan berkembang dengan baik pada ketinggian 0-500 Mdpl, keasaman tanah 6 sampai 7, dan curah hujan 100-200 mm per bulan.

Baca juga: Ketahui, Ini Ciri-ciri Tanaman Kedelai, dari Akar sampai Biji

Apabila sudah menemukan lahan yang sesuai, langkah selanjutnya yaitu melakukan pembersihan lahan. Setelah itu, lahan diolah menggunakan cangkul maupun traktor.

Buat juga bedengan dengan lebar 100-120 cm dan panjang mengikuti lahan penanaman. Pastikan lahan diolah dengan sempurna, supaya akar tanaman dapat menyerap semua unsur hara

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau