JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya tanaman, kesehatan tanaman menjadi hal yang perlu diperhatikan. Sebab, penyakit yang menyerang tanaman bisa menimbulkan beragam masalah, termasuk gagal panen hingga tanaman mati.
Salah satu penyakit tanaman budidaya adalah penyakit akar gada atau clubroot. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (14/10/2022), penyakit akar gada adalah penyakit jamur yang menyerang tanaman kubis dan sawi.
Penyakit ini juga merupakan penyakit yang umum di Indonesia yang menyebabkan kerugian signifikan terhadap hasil panen. Penyakit akar gada disebabkan oleh patogen Plasmodiophora brassicae.
Baca juga: 6 Hama dan Penyakit Tanaman Kedelai yang Patut Diwaspadai
Pengolahan tanah yang baik, cara pemakaian pupuk organik dan penggunaan agensi hayati Corrin dari awal tanam telah banyak dibuktikan oleh para petani mampu menekan angka pertumbuah patogen Plasmodiophora brassicae yang merupakan penyebab dari penyakit akar gada.
Penyakit akar gada merupakan salah satu penyakit tular tanah yang sangat penting pada tanaman di seluruh dunia. Penyakit ini juga sering disebut penyakit akar pekuk atau penyakit akar bengkak.
Tingkat produksi tanaman kubis-kubisan sering kali dipengaruhi oleh serangan patogen P. brassicae yang menyebabkan bengkak pada akar.
Pembengkakan pada jaringan akar dapat mengganggu fungsi akar seperti translokasi zat hara dan air dari dalam tanah ke daun.
Baca juga: Hama dan Penyakit Pengganggu Tanaman Jagung Manis dan Cara Membasminya
Keadaan ini mengakibatkan tanaman layu, kerdil, kering dan akhirnya mati. Jika tanah sudah terinfestasi oleh P. brassicae, maka patogen tersebut akan selalu menjadi faktor pembatas dalam budidaya tanaman famili Brassicaceae karena patogen ini mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap perubahan lingkungan dalam tanah.
Patogen dapat terpencar di alam melalui tanah dengan berbagai cara atau perantara, misalnya perlengkapan usaha tani, bibit pada saat pemindahan ke lapangan, hasil panen, air permukaan, angin dan melalui pupuk kandang.