Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Akar Gada: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengendalikannya

Kompas.com - 14/10/2022, 20:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi menanam sayuran, Ilustrasi menanam selada. Shutterstock/SUPERMAO Ilustrasi menanam sayuran, Ilustrasi menanam selada.

Kondisi ideal untuk infeksi penyakit akar gada termasuk tanah asam dengan pH kurang dari 7, tanah basah, suhu hangat yakni 20 sampai 25 derjat celcius dan tanaman inang rentan.

Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Bulai Tanaman Cabai

Penyebaran spora yang dorman ke ladang adalah dengan obyek yang dapat membawa tanah yang terkontaminasi, seperti alat pertanian, sepatu kotor, bibit terinfeksi, hewan pemakan rumput dan air permukaan.

Penyebaran jarak jauh pada umumnya adalah dengan bibit ditanam di tanah pada tanah terkontaminasi.

Pengendalian awal penyakit akar gada

Anda dapat membantu mengendalikan penyakit akar gada dengan cara pembibitan yang ketat dan kebersihan ladang digabungkan dengan membuat ladang anda kurang menarik bagi Plasmodiophora brassicae.

Cegah agar tanah dan bahan tanaman tidak membawa spora dorman memasuki ladang anda. Bersihkan tanah dari alat sebelum meninggalkan ladang.

Baca juga: Mengenal Kanker Batang, Penyakit Ganas yang Menyerang Pohon Durian

Jangan tanam bibit yang terinfeksi. Beli bibit dari pemasok yang punya reputasi baik dan tidak memiliki penyakit akar gada.

Jika Anda menumbuhkan bibit sendiri, pastikan anda menggunakan tanah steril atau ladang-ladang di mana penyakit akar gada belum pernah ditemukan.

Pastikan air irigasi yang digunakan pada tempat pembibitan bersih dan tidak terkontaminasi dengan spora penyakit akar gada. Jangan membuat bekas air ini ke sungai dan jangan digunakan di luar tempat pembibitan.

Pengendalian lahan

Pilih tempat-tempat dengan pengeringan tanah yang terbaik. Catat pembacaan pH tanah teratur dan gunakan kapur dolomit untuk meningkatkan pH sampai 7 sampai 7,5.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau