Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Akar Gada: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengendalikannya

Kompas.com - 14/10/2022, 20:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi berkebun, menanam sayuran. PEXELS/GRETA HOFFMAN Ilustrasi berkebun, menanam sayuran.

Patogen juga dapat ditularkan oleh biji melalui konta-minasi permukaan biji dengan tanah yang terinfeksi.

Selain itu, sejumlah tanaman cruciferae liar dan beberapa tanaman inang lain yang rentan terhadap penyakit akar gada dapat menjadi tempat bertahan hidup patogen pada saat tanaman budidaya tidak ada.

Baca juga: Ciri-ciri Tanaman Padi Terkena Penyakit Kresek dan Cara Mengatasinya

Gejala penyakit akar gada

Kelayuan bibit atau tanaman adalah tanda pertama dari infeksi. Hal ini menunjukkan bahwa akar telah rusak.

Gejala pertama kali terlihat pada akar adalah pembengkakan yang berkembang menjadi distorsi besar atau seperti gada. Keseriusan bergantung kepada usia tanaman dan waktu bersentuhan dengan penyakit tersebut.

Gejala awal yang biasanya terjadi adalah tanaman tumbuh kerdil. Pada tanaman di waktu-waktu selanjutnya, ladang-ladang tanaman akan meluas hingga seluruh ladang terinfeksi.

Semakin banyak spora yang ada di dalam tanah, maka semakin parah gejalanya. Pun tanaman kubis mungkin tumbuh tanpa kepala.

Baca juga: Mengenal Penyakit Pisang Berdarah dan Cara Mengendalikannya

Penularan penyakit akar gada

Spora penyakit akar gada dapat bertahan hidup di dalam tanah hingga 20 tahun. Ini berarti jika penyakit akar gada masuk ke ladang hampir tidak mungkin untuk benar-benar menyingkirkannya.

Spora bangun dan kemudian berkecambah dengan hadirnya akar keluarga kubis. Mereka mengeluarkan spora berenang yang tertarik ke akar kubis dan berenang ke arah mereka ketika tanah sangat basah.

Spora melekat pada akar di mana mereka tumbuh dan menyebabkan pembengkakan. Penyakit akan memburuk dengan meningkatnya kelembaban tanah dan suhu tanah naik di atas 20 derajat celcius.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau