Patogen juga dapat ditularkan oleh biji melalui konta-minasi permukaan biji dengan tanah yang terinfeksi.
Selain itu, sejumlah tanaman cruciferae liar dan beberapa tanaman inang lain yang rentan terhadap penyakit akar gada dapat menjadi tempat bertahan hidup patogen pada saat tanaman budidaya tidak ada.
Baca juga: Ciri-ciri Tanaman Padi Terkena Penyakit Kresek dan Cara Mengatasinya
Kelayuan bibit atau tanaman adalah tanda pertama dari infeksi. Hal ini menunjukkan bahwa akar telah rusak.
Gejala pertama kali terlihat pada akar adalah pembengkakan yang berkembang menjadi distorsi besar atau seperti gada. Keseriusan bergantung kepada usia tanaman dan waktu bersentuhan dengan penyakit tersebut.
Gejala awal yang biasanya terjadi adalah tanaman tumbuh kerdil. Pada tanaman di waktu-waktu selanjutnya, ladang-ladang tanaman akan meluas hingga seluruh ladang terinfeksi.
Semakin banyak spora yang ada di dalam tanah, maka semakin parah gejalanya. Pun tanaman kubis mungkin tumbuh tanpa kepala.
Baca juga: Mengenal Penyakit Pisang Berdarah dan Cara Mengendalikannya
Spora penyakit akar gada dapat bertahan hidup di dalam tanah hingga 20 tahun. Ini berarti jika penyakit akar gada masuk ke ladang hampir tidak mungkin untuk benar-benar menyingkirkannya.
Spora bangun dan kemudian berkecambah dengan hadirnya akar keluarga kubis. Mereka mengeluarkan spora berenang yang tertarik ke akar kubis dan berenang ke arah mereka ketika tanah sangat basah.
Spora melekat pada akar di mana mereka tumbuh dan menyebabkan pembengkakan. Penyakit akan memburuk dengan meningkatnya kelembaban tanah dan suhu tanah naik di atas 20 derajat celcius.