JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai atau cabe adalah tanaman yang berasal dari genus Capsicuum. Tanaman cabai merupakan bumbu tambahan pada masakan yang sangat populer di daerah Asia Tenggara.
Cabe dikenal memiliki warna merah atau hijau dan memiliki rasa pedas. Cabe mengandung berbagai jenis senyawa yang bermanfaat bagi manusia, termasuk kandungan antioksidan yang berfungsi untuk menangkal tubuh dari serangan radikal bebas.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (28/10/2022), kandungan besar antioksidan kabarnya terdapat pada cabai hijau. Tak heran jika cabai memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan harga jual yang tinggi serta banyak dibudidayakan.
Baca juga: 4 Cara Mengendalikan Penyakit Antraknosa pada Cabai
Tanaman cabe memerlukan pupuk untuk pertumbuhannya, termasuk pupuk ZA. Berikut cara menggunakan dan dosis pupuk ZA untuk tanaman cabai.
Pupuk ZA adalah pupuk yang dikenal juga dengan nama Amonium Sulfat atau (NH4)2SO4. Pupuk ini memang mengandung 21 persen unsur hara makro Nitrogen dan 24 persen unsur hara makro sulfur.
Pupuk ini bisa dikategorikan sebagai pupuk tunggal karena mengandung banyak unsur hara makro.
Karena pupuk ini mengandung unsur sulfur, pupuk ZA akan sangat baik apabila diberikan ke tanaman pada masa awal tanam cabe.
Baca juga: Cara Menanam dan Merawat Cabai Hias, Bentuknya dan Warnanya Cantik
Pupuk ZA dapat dikenali dari bentuknya yang berupa kristal kecil dengan warna yang beragam, mulai dari warna abu-abu, putih, kuning, bahkan ada juga pupuk ZA yang berwarna biru keabu-abuan.