JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan bisa menyebabkan tanaman cabai terserang penyakit. Penyakit Penyakit tanaman cabai disebabkan oleh adanya serangan jamur, bakteri, virus, atau nematoda yang merusak tanaman, baik akar, batang, daun, bunga dan buah cabai.
Akibat kerusakan tersebut adalah tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik dan hasilnya rendah.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (17/10/2022), berikut beberapa penyakit yang menyerang tanaman cabai saat musim hujan.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Cabai Merah
Gejala penyakit patek cabai adalah terdapat bercak coklat kehitaman pada buah yang kemudian meluas dan menjadi busuk lunak. Serangan berat menyebabkan buah mengering dan keriput seperti jerami.
Cara mengendalikan penyakit antraknosa adalah sebelum semai, rendam benih dengan air hangat kuku yang sudah dicampur dengan fungisida bahan aktif thiram atau Streptomisin sulfat selama setengah jam.
Cara lainnya adalah memanen semua buah yang terserang dan bakar. Gunakan juga pestisida berbahan aktif Tebukonazol dan Propinep atau bisa juga campuran dua bahan aktif tersebut.
Penyakit bercak bakteri dengan timbulnya bintik mendalam pada daun, buah dan batang. Apabila daun dibalik terdapat lingkaran bercak berwarna hitam dengan warna putih di bagian dalamnya.
Baca juga: Cara Menyemai Bibit Cabai Rawit Unggul
Cara mengendalikannya, swbelum semai rendam benih dengan air hangat kuku yang sudah dicampur dengan fungisida bahan aktif thiram atau Streptomisin sulfat selama setengah jam.
Bersihkan semua buah dan tanaman yang terserang dan bakar. Lakukan rotasi tanaman yang tidak sefamili dengan tanaman cabai.