Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Buah Duku Rontok Berdasarkan Faktor Penyebabnya

Kompas.com - 12/12/2022, 15:21 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fase berbuah merupakan periode pertumbuhan tanaman yang sangat dinanti. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu, buah yang sudah mulai muncul bisa mengalami kerontokan.

Peristiwa tersebut juga sering dijumpai pada tanaman duku. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (12/12/2022), penyebab buah duku rontok ternyata sangat beragam, diantaranya; faktor alami, non patogen, serangan hama, dan serangan patogen penyebab penyakit.

Lantas, bagaimana cara mengatasi buah duku rontok? Simak tips lengkapnya berikut ini.

Baca juga: Mudah, Cara Menanam Pohon Duku agar Cepat Berbuah

Kerontokan karena faktor alami

Tanaman dukuPixabay/najibzamri Tanaman duku

Buah duku bisa rontok akibat adanya faktor alami yakni ketidakmampuan bunga dalam melakukan penyerbukan, seperti serbuk sari hampa, cacat, dan serbuk sari tidak berkecambah.

Cara mengatasi buah duku rontok karena faktor alam yaitu dengan memperbaiki sifat varietas tanaman, melakukan persilangan bantu menggunakan lebar, dan memberikan hormon natrium acetic acid (naa) dan ga3 sebanyak 50 ppm setiap 3 kali dengan selang waktu 3 minggu.

Kerontokan akibat faktor non patogen

Selain faktor genetik atau alami, buah duku juga bisa rontok akibat faktor non patogen seperti iklim dan kesuburan tanah. Untuk mengatasi kerontokan buah akibat faktor ini bisa dengan cara membungkus buah menggunakan kertas semen.

Baca juga: 5 Cara Merawat Pohon Duku agar Cepat Berbuah

Upaya lain yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan pupuk fosfor, kalium, dan unsur hara mikro, penyiraman air sebanyak 10 liter/hari, serta pemberian hormon naa dan ga3 15 ppm sebanyak 3 kali dengan selang waktu 3 minggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com