JAKARTA, KOMPAS.com - Mulsa plastik adalah bahan penutup bedengan untuk menjaga tingkat kelembapan tanah, mencegah tumbuhnya gulma, serta mengendalikan hama dan penyakit.
Untuk melubangi mulsa plastik, Anda bisa memanfaatkan kaleng bekas atau menggunakan alat pelubang mulsa khusus.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (21/12/2022), berdasarkan bahan pembuatnya, ada dua jenis mulsa, yaitu mulsa organik dan mulsa anorganik. Meskipun harganya lebih mahal, banyak petani lebih memilih menggunakan mulsa anorganik karena lebih praktis dan awet.
Baca juga: Apa Manfaat Mulsa Plastik untuk Tanaman?
Contoh mulsa yang terbuat dari bahan anorganik adalah mulsa plastik hitam perak. Mulsa ini mempunyai warna yang berbeda di kedua sisi permukaannya.
Permukaan yang berwarna hitam dipasang menghadap ke bawah untuk menjaga kelembapan tanah serta mencegah tumbuhnya rumput.
Adapun permukaan mulsa plastik yang berwarna perak dipasang menghadap ke atas untuk memantulkan sinar matahari.
Pemasangan mulsa plastik biasanya dilakukan setelah proses pengolahan tanah dan pembentukan bedengan selesai dikerjakan. Waktunya kurang lebih seminggu sebelum masa penanaman bibit tanaman.
Baca juga: Cara Memasang Mulsa Plastik untuk Tanaman Cabai
Sebaiknya pasanglah mulsa pada siang hari ketika matahari sedang bersinar sangat terik.
Ada beberapa cara melubangi mulsa plastik untuk tanaman, yakni bisa dengan menggunakan kaleng dan alat khusus.