Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Kangkung Air dengan Mudah, Bisa Panen Setelah 11 Hari

Kompas.com - 18/03/2023, 12:01 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kangkung air adalah jenis kangkung yang bisa ditanam dengan mudah. Lain dengan kangkung darat, jenis kangkung air hanya bisa tumbuh di tempat yang memiliki banyak air atau basah.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (18/3/2023), berikut ini cara menanam kangkung air dengan benar agar panennya melimpah.

Menyiapkan bibit

Bibit kangkung air yang ditanam sebaiknya memiliki kualitas terbaik dengan ukuran 20 hingga 30 cm. Bibit yang ditanam juga harus memiliki tekstur kuat, segar, dan tidak memiliki lubang.

Baca juga: Cara Menanam Kangkung Hidroponik Sistem Rakit Apung

Menyiapkan lahan

Ilustrasi kangkung airSHUTTERSTOCK / Baihaqi1997 Ilustrasi kangkung air

Tanah yang akan digunakan untuk budidaya kangkung air harus diolah terlebih dahulu. Kemudian buat bedengan dengan lebar 2 hingga 3 meter.

Jangan lupa untuk membuat drainase agar tanaman tidak tergenang. Setelah seminggu, lakukan pemupukan supaya bibit tumbuh dengan baik.

Penanaman

Cara menanam kangkung air yaitu dengan menancapkan bibit pada bedengan dengan jarak tanam 1,5 x 1,5 cm. Penanaman sebaiknya dilakukan sore hari agar bibit tidak layu karena paparan sinar matahari langsung

Baca juga: Cara Tanam Kangkung, Sayuran Daun yang Cepat Panen

Perawatan tanaman

Dibandingkan dengan kangkung darah, perawatan kangkung air relatif lebih mudah. Anda hanya perlu mengendalikan organisme pengganggu tanaman agar tanaman tumbuh dengan sehat. Caranya dengan melakukan pengendalian secara mekanis, biologis, maupun kimiawi.

Pemanenan

Kegiatan pemanenan dilakukan saat tanaman berumur 11 hari setelah penanaman. Cara panennya yaitu dengan memotong batang tanaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau