JAKARTA, KOMPAS.com - Kangkung adalah tanaman sayuran yang lazim dikonsumsi masyarakat Indonesia. Tanaman kangkung dapat dengan mudah dijumpai khususnya di kawasan berair.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Sabtu (13/8/2022), ada dua jenis kangkung yang beredar di pasar, yaitu kangkung darat dan kangkung air.
Namun, saat ini kangkung darat lebih banyak dijual di pasar, karena selain lebih sehat juga lebih banyak petani yang membudidayakan tanaman kangkung darat.
Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Menanam Durian dari Biji
Budidaya kangkung darat tergolong cukup mudah, pertama Anda harus mendapatkan bibit unggul terlebih dahulu.
Pilihlah bibit kangkung yang berasal dari varietas yang memang sudah terbukti kualitasnya dan bebas dari hama penyakit.
Pembibitan kangkung dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan menggunakan biji atau lebih dikenal dengan cara generatif. Adapun cara kedua adalah pembibitan dilakukan dengan sistem stek (vegetatif) yang bisa anda lakukan di rumah.
Berikut cara budidaya kangkung cabut yang dapat dilakukan dan panen dalam 25 hari.
Baca juga: Cara Membuat Bibit Kelapa Genjah yang Berkualitas
Untuk menanam kangkung, Anda perlu mempersiapkan bibit yang berkualitas dan bebas dari hama penyakit. Pilih bibit yang berasal dari varietas yang memang sudah terbukti kualitasnya.
Untuk memenuhi lahan dengan luas satu hektar, dibutuhkan benih kurang lebih 10 kg. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra atau varietas lokal yang memiliki daya penyesuaian lebih baik dibandingkan dengan varietas lain.