JAKARTA, KOMPAS.com - Daun cabai keriting adalah salah satu penyakit yang kerap menyerang tanaman cabai. Penyakit ini ditandai dengan gejala daun menjadi berkerut dan keriting serta bundel.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (11/8/2022), penyakit ini dapat menurunkan produktivitas tanaman karena bisa menghentikan secara total pertumbuhan vegetatif tanaman.
Penyakit daun keriting merupakan penyakit tanaman yang penyebabnya bisa karena organisme pengganggu tanaman atau OPT maupun virus yang menginfeksi jaringan tanaman, sehingga sel tanaman berkembang secara abnormal dan berefek pada struktur daun dan pucuk tanaman.
Baca juga: Manfaat Pupuk ZA untuk Tanaman Cabai dan Cara Menggunakannya
Gejala awal terjadi pada daun muda bagian pucuk lalu menyebar ke bagian tanaman yang lain. Pertumbuhan vegetatif tanaman (tunas, daun dan akar) bisa terhambat bahkan terhenti.
Tanaman cabe yang terkena serangan keriting tentu tidak bisa menghasilkan buah secara optimal karena keluarnya bunga dan buah cabe berdasarkan percabangan tunasnya.
Ada dua penyebab daun keriting pada tanaman cabai, berikut penjelasannya.
Serangga yang bisa menyebabkan keriting adalah jenis kutu dan aphids. Kedua serangga ini menghisap cairan tanaman melalui daun dan pucuk muda.
Baca juga: Penyakit Bulai Tanaman Cabai: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Kelenjar dari kutu ini akan masuk ke jaringan tanaman dan mempengaruhi perkembangan sel tanaman sehingga bagian yang terinfeksi kelenjar akan berkerut atau menggulung.
Ciri khasnya adalah daun dan pucuk mengeriting namun warna daun tetap hijau atau menjadi hijau gelap. Jika warna daun muncul bercak kuning, berarti yang menginveksi bukan hanya kelenjar kutu, namun virus juga.
Untuk kasus daun cabai keriting karena thrips dan aphids masih besar peluang untuk disembuhkan daripada penyakit akibat virus.
Virus mosaik tidak bisa langsung masuk ke jaringan tanaman tanpa dibawa oleh vektor. Adapun vektor virus ini adalah kutu daun dan aphids.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Virus Gemini pada Tanaman Cabai
Gejala serangannya adalah daun menjadi mengerut dan mengecil disertai bercak kuning di sekujur daun atau keriting berwarna.
Sekilas akan terkesan sama dengan serangan bulai daun yang membuat daun cabai menguning, namun bedanya kasus bulai daun tidak menyebabkan daun keriting atau tunas berkerut.
Selain ditularkan oleh serangga, virus mosaik juga bisa terbawa oleh benih cabe yang berasal dari tanaman yang terinfeksi mosaik. Keriting tipikal ini cenderung sulit disembuhkan.
Agar penyakit daun keriting tidak menyerang tanaman sebaiknya perlu dilakukan beberapa langkah pencegahan. Pencegahan terhadap serangan daun keriting hanya bisa dilakukan dengan mengendalikan vektor, yakni kutu daun (thrips) dan aphids serta mencegah menjangkitnya virus mosaik dari benih.
Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Cabai Rawit di Polybag agar Berbuah Lebat
Terbukti bahwa tanaman cabe dalam rumah kaca bisa bebas dari penyakit daun keriting.
Bagi petani yang menanam di area terbuka, maka sebaiknya rutin melakukan penyemprotan insektisida kontak berbahan aktif abamektin minimal 18 EC atau Dimetoat setiap 5-7 hari sekali setelah tanaman memasuki usia 20 HST.
Gunakan juga campuran pelekat untuk menjaga keawetan insektisida menempel pada daun.
Selain insektisida kontak, gunakan juga insektisida sistemik tiap 10 hari sekali untuk pencegahan lebih lama. Anda bisa menggunakan insektisida seperti Besvidor atau Interprid yang berbahan aktif Imadikoplorid minimal 25 WP.
Baca juga: Cara Mengendalikan Hama Thrips pada Tanaman Cabai Merah
Gunakan alas plastik mulsa perak karena akan memantulkan cahaya matahari di siang hari. Pantulan cahaya tersebut aken menakuti hama thrips dan aphids yang bersembunyi di bawah daun.
Penyemprotan insektisida dilakukan pada sore hari saat pantulan cahaya sudah tidak begitu kuat.
Untuk pencegahan dari virus mosaik, maka belilah bibit cabe F1 (Hibrida) yang memang memiliki ketahanan terhadap virus tersebut.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan antivirus tanaman berbahan aktif Hidroksibenzoat yang bersifat anti inflamasi dan antioksidan bagi tanaman. Ini hanya digunakan sekali saat tanaman berusia 20 HST sebagai pencegahan dan digunakan lagi jika sudah terjadi serangan.
Baca juga: 6 Cara Pengendalian Gulma pada Tanaman Cabai yang Perlu Diketahui
Bagaimana jika tanaman sudah terkena penyakit keriting? Ikuti langkah-langkah berikut untuk cara mengatasi daun keriting pada tanaman cabe.
Jika menemukan beberapa tanaman yang mulai terkena serangan keriting daun anda bisa segera menggunakan insektisida berbahan aktif Abamektin dengan kadar 20 EC bertahap hingga 72 EC.
Lakukan penyemprotan setiap hari dengan selingan insektisida berbahan aktif Dimetoat. Dengan demikian, misal hari ini anda menggunakan Abamektin, maka esoknya menggunakan Dimetoat, lakukan seminggu penuh pada waktu sore hari.
Setelah itu, semprotkan pupuk organik cair yang mengandung Nitrogen dan ZPT Auxin pada bagian daun tanaman yang keriting secara intensif dua hari sekali pada waktu sore hingga daun kembali mekar.
Penyemprotan harus dilakukan pada sore hari, karena pada siang hari stomata tanaman masih menutup untuk mengurangi penguapan dan baru membuka ketika sore hari. Dengan demikian, nutrisi bisa terserap sempurna.
Selain itu, nitrogen juga mudah menguap oleh panas matahari. Pemberian nitrogen pada daun keriting terbukti merangsang perkembngan daun menjadi lebih hijau dan mekar.
Lakukan penyemprotan pupuk hingga daun kembali pulih dan kembalikan pola penyemprotan menjadi normal seperti sedia kala.
Baca juga: Catat, Ini 5 Gulma pada Tanaman Cabai yang Mengganggu
Kasus ini lebih sulit diatasi karena pada kasus serangan mosaik yang parah tanaman bisa mati gosong. Bercak warna kuning tentu juga akan mengurangi klorofil tanaman sehingga mengganggu fotosintesis.
Langkah awalnya adalah dengan mengisolasi tanaman yang sudah terjangkit agar tidak menjadi inang vektor bagi tanaman yang sehat lainnya. Anda juga bisa membuang bagian daun yang sudah terkena serangan keriting mosaik.
Penyemprotan Abamektin tetap dilakukan guna mematikan vektor dari serangga. Kemudian, gunakan antivirus hidroksibenzoat yang akan mengobati tanaman dari bagian dalam jaringan.
Petani yang menggunakan sistem organik akan menggunakan air sari bawang putih untuk mengobati tanaman yang sakit. Namun demikian, efeknya tidak instan.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Menanam Cabai? Ini Penjelasannya
Yang paling penting adalah pemberian pupuk daun yang mengandung nitrogen dan ZPT Auxin serta Clorophil Stimulant secara teratur. Selain itu, gunakan juga ZPT Sitokinin yang mampu menghambat penuaan sel tanaman.
Jika tanaman berhasil bertahan dan membentuk antibodi, maka tanaman bisa sembuh dan tak akan terjangkit lagi untuk selamanya.
Hal ini sering terjadi pada tanaman cabe rawit yang usianya lebih panjang. Maka dari itu untuk cabai merah, Anda harus intensif merawat tanaman yang terkena virus mosaik karena usia tanaman yang lebih pendek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.