JAKARTA, KOMPAS.com - Cara menanam bawang putih turut mempengaruhi hasil panennya. Teknik budi daya yang tepat membuat produktivitas bawang putih bisa melimpah.
Namun, sebelum mulai menanam bawang putih, sangat penting memperhatikan kondisi lingkungan sekitar untuk memastikan lingkungan sesuai dengan syarat tumbuh bawang putih.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Menanam Bawang Putih di Botol Bekas
Bawang putih diketahui bisa tumbuh baik pada dataran tinggi, lingkungan dengan suhu harian 15-20 derajat Celsius, curah hujan 100-200 mm/bulan, intensitas cahaya matahari cukup, dan kelembapan udara antara 60-80 persen.
Dilansir dari buku Panduan Budidaya Bawang Putih, berikut langkah-langkah menanam bawang putih di dataran tinggi yang benar.
Lahan yang digunakan untuk menanam bawang putih adalah bertekstur lempung berpasir dan gembur guna menghasilkan tanaman yang baik.
Untuk mendapatkan lahan yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman, maka lahan budi daya perlu diolah dengan baik. Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan gulma yang tumbuh di area tersebut.
Baca juga: 3 Cara Tepat Menyimpan Bawang Putih agar Tahan Lama
Setelah itu, bajak lahan sampai gembur dan biarkan selama 21 hari agar gas beracun keluar dari tanah, kemudian buat bedengan dan parit.
Selanjutnya, beri pupuk dasar dari pupuk organik sebanyak 10 ton/hektare dan SP36 sebanyak 300-500 kg/ha.
Selain pemupukan, bedengan juga perlu dipasang mulsa yang bertujuan menekan populasi gulma dan menjaga kondisi lingkungan di tempat tumbuhnya bawang putih.
Baca juga: Catat, Ini Cara Menanam Bawang Putih yang Benar
Cara menanam bawang putih dimulai dengan menyeleksi benih yang akan digunakan. Pastikan menggunakan benih dari varietas unggul agar tanaman tumbuh sehat dan produktivitasnya baik.
Setelah itu, atur jarak tanam yang disesuaikan dengan berat benih. Untuk benih yang beratnya 1,5 gram, jarak tanam yang digunakan 10x15 cm, sedangkan benih yang lebih berat jarak tanamnnya bisa lebih jauh.
Selain itu, buat jlubang tanam untuk tempat tumbuhnya benih, kemudian tanam benih pada lubang tanam yang sudah dibuat.
Meletakkan benih tidak boleh sembarangan. Pastikan meletakan titik tumbuh benih di bagian atas agar pertumbuhannya maksimal.
Baca juga: Gampang, Ini Cara Menanam Bawang Putih di Polybag
Untuk bawang putih bisa menghasilkan umbi yang baik, perawatan perlu dilakukan. Beberapa jenis perawatan yang biasanya dilakukan dalam budi daya bawang putih seperti berikut:
Kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar lubang tanam bawang putih. Sementara itu, pembumbunan dilakukan untuk menutup akar bawang putih yang muncul di permukaan tanah.
Pemberian pupuk dilakukan beberapa tahap sesuai dengan kebutuhan tanaman. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK karena unsur haranya lengkap.
Baca juga: Trik Menyimpan Bawang Putih agar Lebih Awet dan Tidak Cepat Busuk
Pada awal pertumbuhan, bawang putih memerlukan air dalam jumlah cukup. Pengairan sebaiknya dilakukan dua sampai tiga hari sekali.
Sedangkan, pada masa pembentukan tunas sampai umbi, pengairan dilakukan tujuh hingga 15 hari sekali. Pengairan baru dihentikan saat pembentukan umbi sudah maksimal atau 10 hari sebelum panen.
Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan serangan organisme pengganggu tanaman. Jika serangan sudah melebihi ambang batas ekonomi, pengendalian kimiawi bisa dipilih.
Baca juga: Cara Membasmi Hama Kutu Putih dengan Cabai Rawit dan Bawang Putih
Pemanenan dilakukan saat tanaman sudah berumur empat bulan setelah tanam. Jika dilihat dari ciri fisiknya, bawang putih yang siap panen biasanya menunjukan perubahan pada warna tangkai daun dari hijau menjadi kekuningan. Berikut cara penan bawang putih.