JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai adalah salah satu jenis tanaman palawija yang banyak ditanam oleh petani Indonesia. Karena nilai ekonomi yang tinggi, bahkan banyak petani yang beralih ke tanaman cabai.
Ada banyak jenis tanaman cabai yang ditanam di Indonesia, misalnya cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, cabai keriting, hingga cabai hibrida.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (18/8/2022), pada umumnya proses perawatan tanaman cabai sama, namun yang membedakan adalah pertumbuhan pada setiap tanaman cabai. Setiap tanaman cabai memiliki proses pertumbuhan tersendiri, yaitu mulai dari proses pertumbuhan saat pada masa proses penyemaian.
Baca juga: Kenapa Daun Cabai Keriting? Penyebab dan Cara Mengatasinya
Proses pertumbuhan hingga berbuah dan masa atau berapa kali setiap setiap cabai akan habis untuk dipanen adalah beberapa faktor yang membedakan setiap tanaman cabai.
Persamaan tanaman cabai adalah dari proses pengolahan lahan, perawatan dan cara pemanenan.
Ada banyak macam lahan untuk menanam tanaman cabai, yaitu menggunakan lahan bedengan, polybag, pekarangan rumah, kebun, hidroponik dan juga media pot.
Berikut cara menanam benih cabe hingga menjadi bibit cabe yang siap untuk ditanam pada lahan apapun.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Virus Gemini pada Tanaman Cabai
Ada dua cara menanam benih cabe, yakni dengan cara ditabur dan menggunakan media pot bibit. Namun, untuk menghasilkan bibit cabai yang bagus, sebaiknya menanam benih cabai di media pot bibit.
Menanam benih cabe dengan cara ditabur memiliki risiko yang besar, karena pada saat bibit cabe akan ditanam maka bibit dicabut dari media penyemaian.