JAKARTA, KOMPAS.com - Kecombrang adalah jenis tanaman semak yang termasuk dalam keluarga jahe-jahean. Bunga kecombrang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan, misalnya pecel kecombrang atau sambal kecombrang.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (24/8/2022), tanaman kecombrang memiliki bunga berbonggol dengan warna merah jambu.
Kecombrang mengandung beberapa bahan aktif seperti polifenol, alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan minyak atsiri. Bahan aktif ini yang membuat kecombrang bisa digunakan sebagai pestisida.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Daun Sirsak untuk Basmi Hama Padi
Tak hanya itu, bunga kecombrang juga bersifat fungisidal atau dapat membunuh cendawan dan menghambat pertumbuhan cendawan jamur bagi jamur Penicillium dan Aspergillus.
Jamur ini merupakan penyebab busuk buah pada tanaman stroberi, anggur, mangga, dan salak.
Bahan aktif flavonoid dan saponin pada kecombrang memberikan efek mematikan bagi hama pengganggu tanaman. Flavonoid bersifat menghambat makan dan toksik (racun) bagi serangga.
Adapun saponin dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida karena mampu merusak sistem pencernaan serangga. Selain itu, bahan aktif alkaloid pada kecombrang yang memiliki sifat antimikroba, dapat digunakan untuk mengendalikan jamur penyebab penyakit tanaman.
Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Bumbu Dapur
Ekstrak bunga kecombrang juga dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan Chalaropsis sp. (jamur putih pada salak), serta jamur perusak tanaman pangan seperti Aspergillus flavus, Penicillium funiculosum, dan Rhizopus oligoporus.