JAKARTA, KOMPAS.com - Porang menjadi salah satu komoditas ekspor yang diunggulkan. Tren dan kebutuhan porang yang semakin meningkat membuat banyak pertani tertarik menanam umbi ini.
Cara menanam porang yang benar menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha budi daya komoditas ini. Teknik budi daya yang tepat dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
Semakin berkualitas umbi porang yang dihasilkan, semakin besar juga keuntungan yang didapatkaan petani. Maka dari itu, pemahaman tentang teknik budi daya porang yaang benar perlu diketahui para petani porang.
Baca juga: Cara Memperbanyak Tanaman Porang
Mengutip penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, Senin (29/8/2022), berikut langkah-langkah budi daya porang yang benar agar hasil panennya melimpah.
Porang bisa tumbuh dengan baik apabila syarat tumbuhnya terpenuhi.
Kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman ini yaitu tanahnya harus gembur dan subur, pH-nya 6-7, naungan minimal 40 persen, dengan ketinggian ideal 100-600 meter di atas permukaan laut.
Sebelum mulai menanam, lahan yang akan digunakan untuk budi daya porang harus dibersihkan terlebih dahulu dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya. Kemudian, buat blok penanaman.
Baca juga: Cara Menanam Porang, Tanaman Komoditas Unggulan Kaya Manfaat
Pasang ajir dengan jarak 1 x 1 meter dan buat jalur selebar 0,5 meter. Selain itu, buat juga lubang tanam berukuran 20 x 20 x 20 cm.
Terakhir, aplikasikan pupuk asar sebanyak 0,5 kg per lubang tanam dan campur dengan top soil.
Porang sebaiknya ditanam saat musim hujan. Adapun cara menanam porang yang benar, seperti berikut.
Agar tanaman tumbuh dengan maksimal, perlu adanya perawatan yang intensif. Perawatan tanaman porang yang biasanya dilakukan yaitu pembersihan gulma, meninggikan guludan atau menimbun pangkal batang porang, pemupukan, dan penjarangan.
Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Porang dari Bibit hingga Panen
Porang termasuk tanaman tahunan sehingga baru bisa dipanen saat umurnya dua tahun setelah tanam. Tanaman porang yang sudah siap panen yaitu memiliki daun kering dan berjatuhan di tanah.
Saat panen, umbi yang diambil hanya umbi yang sudah besar. Sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen tahun berikutnya.
Umbi yang sudah dipanen bisa segera dibersihkan, dipotong, dan dijemur. Pemotongan harus dilakukan dengan benar agar tidak menurunkan kualitas porang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.