JAKARTA, KOMPAS.com - Serai atau sereh merupakan salah satu tanaman obat yang banyak dijumpai di Indonesia. Selain dimanfaatkan sebagai jamu tradisional, serai biasa digunakan untuk bumbu masakan.
Lantaran memiliki banyak kegunaan, serai menjadi komoditas yang tak pernah habis dan menguntungkan. Cara menanam serai juga cukup mudah dan tidak memerlukan banyak perawatan.
Menurut penjelasan dalam situs Cybext Kementerian Pertanian, berikut tata cara menanam serai yang tepat.
Baca juga: Simak, Ini 5 Tahapan Budidaya Tanaman Obat
Bibit tanaman serai bisa diperoleh dengan cara memisahkan anakan dari rumpun serai yang sehat. Bibit yang dipisahkan terdiri atas satu sampai dua anakan, kemudian daun dan akarnya dipotong.
Penanaman serai sebaiknya dilakukan di awal musim hujan. Tanaman ini bisa dibudidayakan secara monokultur atau polikultur.
Monokultur adalah sistem pertanaman satu komoditas, sedangkan polikultur menanam banyak tanaman dalam satu lahan.
Cara menanam serai diawali dengan membuat lubang tanam terlebih dahulu. Setelah itu, letakan bibit pada lubang tanam dan tutup lubang sembari dipadatkan.
Baca juga: 5 Contoh Tanaman Obat Keluarga yang Bermanfaat untuk Kesehatan
Penyiangan adalah kegiatan membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar area budidaya. Penyiangan dilakukan setidaknya dua sampai tiga kali dalam satu tahun.
Anda dapat mengaplikasikan bahan organik sebanyak tiga sampai lima ton per hektare untuk menekan pertumbuhan gulma dan meningkatkan pertumbuhan tanaman serai.
Serai sebenarnya tanaman yang jarang dipupuk. Namun, pemberian pupuk dapat meningkatkan hasil panen tanaman ini. Jenis pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium.
Baca juga: Cara Menanam Serai di Halaman Rumah, Bisa Cegah Nyamuk
Serai sebenarnya termasuk bahan alami untuk membuat pestisida nabati. Aromanya yang tajam dan kandungan bahan aktif yang ada di dalamnya membuat hama menyingkir saat terkena pestisida nabati dari serai.
Meski demikian, bukan berarti tanaman serai terhindar dari hama maupun penyakit. Salah satu jenis organisme penggangu tanaman yang menyerang tanaman ini adalah jamur Culvularia sp.
Upaya pengendalian yang bisa dipilih adalah pengendalian terpadu yang memadukan pengendalian mekanis, biologi, dan kimiawi.
Baca juga: Simak, Ini Tahapan Pemupukan dan Jenis Pupuk Bawang Merah
Tanaman serai bisa dipanen saat berumur enam sampi sembilan bulan setelah tanam. Cara panennya bisa dengan membongkar rumpun serai atau memotong tanaman di pangkal batang.
Cara panen dengan memotong pangkal batang dapat memungkinkan serai tumbuh kembali dan bisa dipanen lagi tiga sampai empat bulan setelahnya hingga tanaman berumur empat tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.