JAKARTA, KOMPAS.com - Padi merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Keberadaan tanaman ini sangatlah penting.
Maka dari itu, banyak pihak mulai dari petani, peneliti, hingga pemerintah saling bahu membahu untuk meningkatkan produksi padi setiap tahunnya. Dengan produksi yang tinggi, maka kebutuhan pangan dalam negeri bisa terpenuhi.
Selain upaya meningkatkan produktivitas tanaman, masa panen padi juga diupayakan agar bisa lebih singkat. Lantas, berapakah umur padi yang siap panen? Dan bagaimana kriterianya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Baca juga: Umur Tanaman Padi Siap Panen dan Cara Memanennya
Umur tanaman padi sebenarnya berbeda-beda tergantung varietas yang ditanam. Dikutip dari penjelasan di situs Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kementerian Pertanian Indonesia, Senin (19/92022), tanaman padi diklasifikasikan dalam beberapa jenis, antara lain; padi varietas dalam, sedang, genjah, sangat genjah, dan ultra genjah.
Tanaman padi varietas dalam memiliki umur panen lebih dari 151 hari setelah sebar (HSS). Varietas sedang biasanya bisa dipanen saat berumur 125-150 HSS.
Untuk tanaman padi genjah siap dipanen pada umur 105-124 HSS.
Tanaman padi sangat genjah dan ultra genjah bisa dipanen saat berumur 90-104 HSS dan kurang dari 90 HSS.
Baca juga: Pedoman Budidaya Tanaman Padi yang Benar agar Hasilnya Melimpah
Selain dilihat dari umur tanaman, panen padi juga bisa dilakukan jika tanaman sudah menunjukan ciri-ciri siap untuk dipanen. Berdasarkan penjelasan di Cybex Kementerian Pertanian, padi yang siap panen biasanya 95 persen bulir dan daun benderanya mulai menguning.
Tak hanya itu, tangkai tanaman juga mulai merunduk dan jika bulir padi ditekan akan terasa keras berisi. Jika tanaman padi sudah menunjukan kriteria tersebut, sebaiknya segeralah dipanen.
Pasalnya, memanennya yang terlambat bisa menyebabkan kerontokan gabah. Namun, panen yang terlalu cepat juga dapat mengurangi kualitas karena gabah mengandung banyak butir hijau dan kapur, rendemen rendah, serta banyak menghasilkan dedak.
Pemanenan tanaman padi bisa dilakukan secara manual, dengan ani-ani (ketam), panen menggunakan sabit, panen secara mekanik, dan panen dengan mesin combine harvester. Bagian dari tanaman padi yang dipanen yaitu malainya.
Baca juga: Cara Menanam Padi Sistem Jajar Legowo yang Efisien dan Menguntungkan
Dalam malai terdapat biji padi yang harus dirontokkan. Setelah itu, pisahkan antara biji padi dengan kotoran maupun biji tanaman lain.
Setelah itu, biji atau gabah dikeringkan di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan mesin pengering. Terakhir, gabah digiling untuk memisahkan antara kulit gabah dengan beras.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.