Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Tanaman Padi Siap Panen

Kompas.com - 19/09/2022, 14:29 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Padi merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Keberadaan tanaman ini sangatlah penting.

Maka dari itu, banyak pihak mulai dari petani, peneliti, hingga pemerintah saling bahu membahu untuk meningkatkan produksi padi setiap tahunnya. Dengan produksi yang tinggi, maka kebutuhan pangan dalam negeri bisa terpenuhi.

Selain upaya meningkatkan produktivitas tanaman, masa panen padi juga diupayakan agar bisa lebih singkat. Lantas, berapakah umur padi yang siap panen? Dan bagaimana kriterianya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca juga: Umur Tanaman Padi Siap Panen dan Cara Memanennya

Ilustrasi tanaman padi. FREEPIK/SUKSAO Ilustrasi tanaman padi.

Umur tanaman padi siap panen

Umur tanaman padi sebenarnya berbeda-beda tergantung varietas yang ditanam. Dikutip dari penjelasan di situs Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kementerian Pertanian Indonesia, Senin (19/92022), tanaman padi diklasifikasikan dalam beberapa jenis, antara lain; padi varietas dalam, sedang, genjah, sangat genjah, dan ultra genjah.

Tanaman padi varietas dalam memiliki umur panen lebih dari 151 hari setelah sebar (HSS). Varietas sedang biasanya bisa dipanen saat berumur 125-150 HSS.

Untuk tanaman padi genjah siap dipanen pada umur 105-124 HSS.

Tanaman padi sangat genjah dan ultra genjah bisa dipanen saat berumur 90-104 HSS dan kurang dari 90 HSS.

Baca juga: Pedoman Budidaya Tanaman Padi yang Benar agar Hasilnya Melimpah

Ciri Tanaman Padi Siap Panen

Selain dilihat dari umur tanaman, panen padi juga bisa dilakukan jika tanaman sudah menunjukan ciri-ciri siap untuk dipanen. Berdasarkan penjelasan di Cybex Kementerian Pertanian, padi yang siap panen biasanya 95 persen bulir dan daun benderanya mulai menguning.

Tak hanya itu, tangkai tanaman juga mulai merunduk dan jika bulir padi ditekan akan terasa keras berisi. Jika tanaman padi sudah menunjukan kriteria tersebut, sebaiknya segeralah dipanen.

Pasalnya, memanennya yang terlambat bisa menyebabkan kerontokan gabah. Namun, panen yang terlalu cepat juga dapat mengurangi kualitas karena gabah mengandung banyak butir hijau dan kapur, rendemen rendah, serta banyak menghasilkan dedak.

Ilustrasi bulir padi yang sudah dipanenFreepik/jcomp Ilustrasi bulir padi yang sudah dipanen

Cara panen padi

Pemanenan tanaman padi bisa dilakukan secara manual, dengan ani-ani (ketam), panen menggunakan sabit, panen secara mekanik, dan panen dengan mesin combine harvester. Bagian dari tanaman padi yang dipanen yaitu malainya.

Baca juga: Cara Menanam Padi Sistem Jajar Legowo yang Efisien dan Menguntungkan

Dalam malai terdapat biji padi yang harus dirontokkan. Setelah itu, pisahkan antara biji padi dengan kotoran maupun biji tanaman lain.

Setelah itu, biji atau gabah dikeringkan di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan mesin pengering. Terakhir, gabah digiling untuk memisahkan antara kulit gabah dengan beras.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau