Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umur Tanaman Padi Siap Panen dan Cara Memanennya

Kompas.com - 22/08/2022, 19:50 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Padi termasuk tanaman semusim yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Tanaman padi menjadi komoditas pangan utama yang kebutuhannya sangat tinggi.

Sebagai tanaman semusim, umur tanaman padi lebih singkat dibanding tanaman tahunan. Maka itu, penanaman padi bisa dilakukan dua hingga tiga kali dalam satu tahun apabila kondisi lingkungannya mendukung. 

Baca juga: Mengenal Hama Penggerek Batang Padi dan Cara Mengendalikannya

Dikutip dari Portal Informasi Indonesia, Senin (22/8/2022), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahkan mulai mengampanyekan budi daya padi IP 400 atau indeks pertanaman 400.

Maksudnya, sawah-sawah yang ada di Indonesia diupayakan untuk ditanami padi empat kali dalam setahun. 

Kampanye ini tentu saja bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri. Namun, sebenarnya berapakah umur tanaman padi

Baca juga: Ketahui, Ini Karakteristik Tanaman Padi, dari Akar sampai Buah

Berapa umur tanaman padi yang siap panen?

Ilustrasi tanaman padi.UNSPLASH/ANDHIKA Y. WIGUNA Ilustrasi tanaman padi.

Umur tanaman padi sebenarnya sangat bervariasi, tergantung dari varietasnya. Ada yang berumur genjah dan ada juga yang berumur dalam.

Berdasarkan keterangan dalam buku Budidaya Padi pada Lahan Marjinal, untuk varietas genjah biasanya berumur kurang dari 90 hari. Sedangkan, tanaman padi varietas dalam baru bisa dipanen saat berumur lebih dari enam bulan.

Baca juga: 7 Varietas Tanaman Padi Unggulan di Indonesia

Meski demikian, umumnya petani memanen tanaman padi saat berumur tiga sampai empat bulan setelah tanam. Dengan demikian, tanaman padi bisa dibudidayakan dua sampai tiga kali dalam satu tahun di sawah irigasi.

Selain dari umur tanaman padi, waktu panen juga bisa ditentukan jika tanaman sudah menunjukan ciri atau kriteria tanaman siap panen.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau