JAKARTA, KOMPAS.com - Jeruk manis Pacitan atau yang sering disebut jeruk baby merupakan salah satu varietas jeruk manis di Indonesia. Disebut sebagai jeruk baby karena buah ini sering diberikan kepada bayi karena rasanya yang manis.
Jeruk ini memiliki beberapa keunggulan, seperti mudah beradaptasi dengan lingkungan, pertumbuhannya cepat, produksinya tinggi, pemeliharaannya mudah, dan bisa dijadikan sebagai konservasi lahan karena mempunyai tajuk yang lebar dan rapat.
Keunggulan tersebut membuat jeruk baby cukup menguntungkan jika dikembangkan sebagai komoditas budi daya. Dikutip dari situs Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Selasa (27/9/2022), berikut cara menanam jeruk baby dengan mudah.
Baca juga: Mengenal Jeruk Baby Pacitan, Rasanya Manis dan Cocok untuk Anak-anak
Jeruk manis Pacitan memang mudah beradaptasi dengan lingkungan, namun pertumbuhannya akan optimal jika ditanam di dataran rendah hingga tinggi pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Selain itu, lokasi penanaman juga harus mendapatkan sinar matahari penuh dengan suhu optimum 22-23 derajat Celcius. Curah hujan yang diperlukan untuk menanam jeruk ini yaitu sekitar 100-300 mm per tahun.
Sementara itu, syarat tanah pada lokasi penanaman yaitu lapisan tanahnya dalam hingga kedalaman 150 cm, tidak memiliki lapisan kedap air, kedalaman air sekitar 75 cm, teksturnya lempung berpasir, dan pH-nya sekitar 6,5.
Baca juga: Cara Menanam Jeruk Nipis agar Cepat Berbuah Lebat
Benih jeruk yang berkualitas akan menunjang hasil pertumbuhan tanaman ini. Benih jeruk yang berkualitas yaitu benih dengan produktivitas tinggi, bersertifikat, dan bebas patogen.
Selain itu, benih tersebut juga harus memiliki keragaan yang optimal (tegar, vigor, daun berwarna hijau, dan ukurannya normal) serta mempunyai perakaran normal.
Lahan yang akan digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dari bebatuan maupun gulma. setelah itu, olah lahan sampai gembur dan buat lubang tanam dengan kedalaman kurang lebih 0,75 m, panjang 0,6 m, dan lebar 9,6 m.
Lubang tanam dibuat dengan jarak 5 x 6 m atau 5 x 5 m. Atur juga baris tanam yang sejajar dengan arah timur ke barat. Tujuannya agar sinar matahari tersebar secara optimal.
Sebagai penutup lubang tanam, campurkan tanah galian dengan 20 kg bahan organik atau 3 bagian tanah ditambah dengan 1 bagian pasir dan 2 bagian pupuk kandang apabila tanahnya berat. Tambahkan juga kapur dolomit jika pH tanahnya kurang dari 5,5.
Baca juga: Tips Menanam Jeruk Limau di Dalam Pot, Tidak Sulit
Setelah lahan siap untuk ditanami, segeralah untuk mulai menanam jeruk baby. Cara menanam jeruk baby yaitu meletakan benih atau bibit ke dalam lubang tanam dan tutup dengan media tanam.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan supaya tanaman cepat beradaptasi. Pasang juga ajir atau tiang penyangga agar tanaman tumbuh dengan kokoh dan tidak mudah roboh saat ada angin kencang.
Percabangan harus diatur sedini mungkin agar pertumbuhan dan produktivitasnya optimal. Pola pengaturan cabang 1-3-9.
Baca juga: Cara Menanam Jeruk Nipis di Pot, Bisa di Halaman Rumah
Setiap pohon terdiri dari 1 batang utama kemudian diikuti oleh 3 cabang primer. Setiap cabang primer diikuti dengan 3 cabang sekunder.
Pengairan diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman terutama saat fase vegetatif, pembungaan, dan pembentukan buah. Namun, setelah panen ketinggian lahan sekitar 3 bulan untuk merangsang pembungaan.
Pemupukan diperlukan untuk menambahkan unsur hara dalam tanah. Jenis pupuk yang dapat diberikan yaitu pupuk dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium yang cukup.
Penjarangan buah adalah aktivitas menyeleksi dan mengurangi buah di pohon. Tujuannya agar buah yang dihasilkan berkualitas tinggi dan produktivitas tanaman tetap terjaga.
Penjarangan buah dilakukan sekitar 4 bulan dari pembungaan sebelum diberikan pemupukan kedua. Sisakan 2 buah dalam satu tandan.
Baca juga: Jenis Hama Kutu yang Menyerang Tanaman Jeruk dan Cara Pengendaliannya
Kriteria buah yang dibuang yaitu buah tumbuh tidak normal, terserang hama dan penyakit, serta ukurannya kecil. Buah yang memenuhi kriteria tersebut dipotong menggunakan gunting.
Pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan secara mekanis, biologi, atau kimiawi. Pengendalian secara kimiawi dilakukan saat serangan hama dan penyakit sudah sangat masif.
Buah jeruk baby bisa dipanen sekitar 8 bulan setelah pembungaan. Buah yang sudah dipanen akan terasa lunak saat ditekan, kulit buah berwarna kuning, dan kadar sari buah mencapai 35-40%.
Pemanenan dilakukan saat cuaca cerah dengan cara memotong tangkai buah menggunakan gunting pangkas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.