Adapun komposisi media semai adalah serbuk gergaji 100 kg, tepung jagung 10 kg, dedak halus atau bekatul 10 kg, kompos 0,5 kg, kapur (CaCo3) 0,5 kg, dan air 50 sampai 60 persen.
Ada dua hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan penanaman bibit jamur tiram, yaitu sterilisasi bahan dan sterilisasi baglog.
Sebelum dicampur dengan media lain, serbu kayu dan dedak disterilisasi terlebih dahulu menggunakan oven selama 6 sampai 8 jam pada suhu 100 derajat celcius.
Dengan sterilisasi tersebut selain mengurangi mikroorganisme penyebab kontaminsasi juga mengurangi kadar air pada serbuk gergaji kayu. Dengan demikian, media menjadi lebih kering.
Baca juga: Simak, Cara Budidaya Jamur Tiram untuk Pemula
Kedua bahan tersebut kemmudian dicampur dan diberi air sekitar 50 sampai 60 persen hingga adonan menjadi kalis dan bisa dikepal. Air berfungsi dalam penyerapan nutrisi oleh miselium.
Air yang digunakan harus air bersih untuk mengurangi resiko kontaminasi organisme lain dalam media. Dalam memasukkan media ke dalam plastik, media harus benar-benar padar agar jamur yang dihasilkan bisa banyak.
Dengan demikian, pastikan bahwa bahan-bahan telah cukup padat di dalam plastik dengan cara menekan adonan hingga benar-benar padat, kemudian bagian atas kantong dipasang cincin paralon dan selanjutnya kantong plastik ditutup dengan sumbat kapas dan diikat dengan karet.
Sterilisasi baglog dilakukan dengan cara memasukkan baglog ke dalam autoclave atau pemanas alias steamer dengan suhu 121 derajat celcius selama 15 menit.
Baca juga: Cara Membuat Baglog untuk Budidaya Jamur Tiram di Rumah
Untuk mengganti penggunaan autoclave atau streamer, dapat menggunakan drum dengan kapasitas besar atau mampu menampung sekitar 50 baglog dan dipanasi di atas kompor minyak atau dapat juga menggunakan oven.
Sterilisasi baglog menggunakan drum memakan waktu lebih lama, yaitu sekitar 8 jam, tetapi dianggap lebih menghemat biaya.