JAKARTA, KOMPAS.com - Tanah mampu menyediakan kebutuhan hara bagi tanaman, tetapi tidak semua cocok untuk pertumbuhannya. Setiap jenis tanah memiliki karakteristik dan kegunaan tersendiri yang bisa dimanfaatkan oleh tanaman.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (12/10/2022), pengapuran adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pH tanah dengan menambahkan kapur dolomit ke dalam tanah.
Tujuan utama pemberian kapur dolomit adalah untuk meningkatkan pH dari pH masam menjadi pH netral.
Baca juga: Cara Mengukur pH Tanah dengan Mudah, Bisa Pakai Kunyit
Pada pH tanah yang asam, banyak unsur hara (misalnya N, P, K, Ca, Mg) yang tidak tersedia bagi tanaman karena pada pH rendah unsure tersebut rusak. Hanya unsur Fe dan Al (unsur mikro) yang tersedia pada tanah asam.
Dengan demikian, diharapkan dengan pemberian kapur dolomit akan meningkatkan pH menjadi netral, di mana pada pH netral banyak unsur hara yang dapat tersedia bagi tanaman.
Pentingnya pemberian kapur dolomit pada saat olah tanah adalah karena sebagian besar kondisi tanah atau lahan pertanian itu sendiri memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih asam karena berbagai faktor.
Adapun faktor yang memicu terjadinya keasaman tanah antara lain seperti erosi, penggunaan pupuk-pupuk kimia berlebihan, pencucian dan dekomposisi bahan-bahan organik.
Baca juga: 3 Cara Menggunakan Kapur Dolomit untuk Tanah Pertanian
Pemberian kapur dolomit atau kapur pertanian (Kaptan) menjadi perhatian penting bagi keseluruhan petani karena kondisi tanah pertanian yang terlalu asam dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap produktivitas tanaman.
Kapur dolomit atau Kaptan adalah kondisioner tanah untuk menurunkan derajat keasaman yang terbuat dari batuan kapur telah diolah atau dihancurkan terlebih dahulu menjadi debu atau kadang disebut juga kapur dolomit.
Cara kerja kapur dolomit adalah dengan melarutkan serta melepaskan zat yang menurunkan keasaman tanah.
Manfaat kapur dolomit antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Panduan Menggunakan Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman
Ketika menggunakan kapur dolomit, maka akan membawa dampak baik untuk pH tanah dari asam mendekati ke netral.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan aktivitas organisme untuk menguraikan bahan-bahan organik di tanah, yang pada akhirnya memperbaiki struktur tanah. Hal ini juga dapat membantu menghindari pencucian hara serta meningkatkan retensi penggunan air.
Baca juga: Cara Menanam Jagung Tanpa Olah Tanah, Bisa Hemat Biaya Produksi
Selain itu, beberapa nutrisi seperti fosfor dan perubahan sulfur ke bentuk yang lebih baik tersedia bagi tanaman dengan aplikasi Kapur pertanian yang tepat.
Bahkan, menurut berbagai penelitian penggunaan kapur pertanian pada pH tanah bias mendekati netral antara 5,8 dan 7,0 memaksimalkan ketersediaan berbagai nutrisi dan mineral tanaman penting.
Ada beberapa manfaat kapur dolomit secara spesifik, misalnya untuk lahan pertanian, tanaman, hingga perikanan.
Kapur dolomit meningkatkan pH tanah menjadi netral, meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah, menetralisir senyawa-senyawa beracun baik organik maupun anorganik, merangsang populasi dan aktivitas mikroorganisme tanah.
Baca juga: Bisa Suburkan Tanah, Ini Cara Menggunakan Kapur Dolomit
Kapur dolomit memacu pertumbuhan akar dan membentuk perakaran yang baik, membuat tanaman lebih hijau dan segar serta mempercepat pertumbuhan, meningkatkan produksi dan mutu hasil panen.
Kapur dolomit mempertinggi pH pada tambak yang rendah, menyediakan kapur untuk ganti kulit, memberantas hama penyakit, mempercepat proses penguraian bahan organik, meningkatkan kelebihan gas asam arang (CO) yang dihasilkan oleh proses pembusukan.
Dengan kondisi air dan tanah yang baik akan mempercepat perkembangan ikan dan udang serta memudahkan reproduksi, meningkatkan produksi ikan dan udang.
Kapur dolomit memberikan keuntungan bagi para petani, untuk menyeimbangkan pH tanah dengan cara yang sederhana serta biaya yang murah. Dengan mengaplikasikan kapur dolomit saat proses pengolahan tanah diharapkan perbaikan kondisi serta menurunkan keasaman pada lahan pertanian.
Baca juga: Manfaat Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman
Kapur dolomit juga sangat baik untuk tanaman kacang-kacangan seperti kedelai, kacang hijau, kacang tanah.
Penggunaan kapur dolomit juga dapat mempromosikan fiksasi nitrogen yang lebih baik, proses di mana bakteri yang hidup pada akar tanaman leguminose (Rizobium) mengonversi nitrogen yang ada di udara dapat digunakan langsung oleh tanaman.
Tanaman yang tumbuh di tanah pada kadar pH yang tepat cenderung memiliki system perakaran lebih luas, kemampuan system akar serabut yang memungkinkan tanaman untuk menyerap berbagai nutrisi lebih efektif.
Selain itu, beberapa nutrisi seperti fosfor dan perubahan sulfur ke bentuk yang lebih baik tersedia bagi tanaman dengan aplikasi Kapur pertanian yang tepat.
Baca juga: Cara Menanam Anggrek di Pot Tanah Liat dengan Mudah
Bahkan, menurut berbagai penelitian penggunaan kapur pertanian pada pH tanah dapat mendekati netral antara 5,8 dan 7 memaksimalkan ketersediaan berbagai nutrisi dan mineral tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.