Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunggulan dan Kekurangan Alat Tanam Padi Transplanter

Kompas.com - 12/10/2022, 15:47 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dahulu, menanam padi dilakukan secara manual. Petani harus menancapkan satu per satu bibit padi ke lahan sawah yang sudah diolah.

Akan tetapi, di era teknologi saat ini, sektor pertanian mulai mengalami mekanisasi. Hal ini bisa terlihat dari munculnya beberapa alat tanam padi yang dinilai bisa membantu memudahkan kerja petani. 

Baca juga: 4 Jenis Alat Tanam Padi yang Memudahkan Proses Penanaman

Penggunaan alat tanam padi mekanis juga menjadi solusi mengatasi keterbatasan tenaga kerja pertanian. Selain itu, penggunaan alat tanam tersebut bisa menghemat waktu dan biaya produksi yang harus dikeluarkan petani.

Perlu diketahui, pengolahan lahan dan penanaman menjadi kegiatan pertanian yang mengeluarkan biaya paling besar karena membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak.

Semakin banyak tenaga kerja yang diperlukan, semakin tinggai biaya yang harus dikeluarkan. Karena itu, kehadiran mesin tanam bisa membantu mengurangi biaya produksi.

Harapannya, dengan biaya produksi yang menurun, keuntungan yang bisa dikantongi petani bisa lebih besar. 

Baca juga: Alat-alat Tanam Jagung yang Mempermudah Penanaman, Apa Saja?

Alat tanam padi sistem pindah

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan CEO PT Maxxi Tani Teknologi Nicholas Taniadi (kiri) meninjau mesin tanam bibit padi Maxxi Rice Transplanter dalam kegiatan gerakan percepatan tanam padi di Desa Dempel, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu (24/4/2022). PT Maxxi Tani Teknologi perusahaan yang bergerak di bidang digitalisasi proses pertanian menargetkan di sepanjang 2022 dapat bekerja sama dengan 100.000 petani di Jawa Timur dengan total area 30.000 hektar (ha).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan CEO PT Maxxi Tani Teknologi Nicholas Taniadi (kiri) meninjau mesin tanam bibit padi Maxxi Rice Transplanter dalam kegiatan gerakan percepatan tanam padi di Desa Dempel, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu (24/4/2022). PT Maxxi Tani Teknologi perusahaan yang bergerak di bidang digitalisasi proses pertanian menargetkan di sepanjang 2022 dapat bekerja sama dengan 100.000 petani di Jawa Timur dengan total area 30.000 hektar (ha).

Alat tanam padi memiliki jenis yang sangat beragam, salah satunya alat tanam padi sistem pindah atau lebih dikenal dengan sebutan transplanter

Dilansir dari situs BPTP Kalimantan Tengah, Rabu (12/10/2022), transplanter adalah alat tanam bibit padi dengan jumlah, kedalaman, jarak, dan kondisi penanaman yang sama.

Baca juga: Alat-alat Tanam Jagung yang Mempermudah Penanaman, Apa Saja?

Umumnya, mesin untuk menanam bibit padi ada dua jenis. Pertama, mesin menggunakan bibit yang ditanam atau disemai di lahan.

Kedua, mesin tanam untuk bibit yang disemai khusus pada kotak semai.

 

Mesin tanam padi untuk bibit yang disemai di lahan memiliki kelebihan, yakni bisa digunakan tanpa mengubah metode persemaian yang  dilakukan pertani. Namun, kekurangan mesin ini adalah waktu yang diperlukan untuk mengambil bibit padi masih relatif lama.

Baca juga: Cara Kerja Corn Seed Planter, Alat Tanam Jagung yang Efisien

Sedangkan untuk jenis mesin yang kedua adalah memiliki keungggulan bekerja lebih cepat, stabil, dan akurat. Hanya saja, kekurangannya adalah mengharuskan benih padi disemai dengan kotak khusus. 

Dengan demikian, jika menggunakan mesin ini, cara penyemaian harus diubah total. Penyemaian padi harus dilakukan dalam kotak semai yang sudah berisi media tanah.

Bibit harus dipelihara dengan penyiraman, pemupukan, dan pengaturan suhu yang baik. Penyemaian dengan cara ini akan menghasilkan bibit yang seragam dan bisa diproduksi dalam jumlah besar. 

Baca juga: 3 Media Tanam yang Biasa Digunakan untuk Hidroponik

Syarat menggunakan transplanter

Ada beberapa syarat menggunakan transplanter agar alat bisa berjalan optimal. Berikut beberapa persyaratan penggunaan alat tanam padi jenis transplanter.

  • Olah tanah dilakukan dengan sempurna, yaitu sampai lahan rata atau datar.
  • Lahan menggunakan irigasi teknis.
  • Persemaian bisa menggunakan sistem dapok atau petak kecil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com