Kemudian, pasang mulsa di atas bedengan kemudian buat lubang tanam. Berikutnya, taburkan pupuk organik di setiap lubang tanam.
Cara menanam timun dilakukan dengan meletakkan bibit pada lubang tanam. Setelah itu, tutup lubang tanam dan padatkan tanah yang ada di sekitar batang tanaman.
Pemeliharaan tanaman timun sebenarnya tidak berbeda jauh dengan budidaya tanaman lain. Beberapa kegiatan pemeliharaan yang diperlukan, antara lain;
Pemupukan susulan dilakukan dua kali. Pemupukan dilakukan dengan cara pengocoran apabila curah hujan sedang kurang. Jenis pupuk yang diberikan, antara lain; Urea, ZA, KCl, dan pupuk kandang.
Baca juga: 3 Langkah Pemupukan Berimbang untuk Cegah Gagal Panen
Ajir atau rambatan dipasang pada 4-5 hari setelah bibit ditanam. Ajir berguna sebagai tempat tanaman timun merambat sekaligus menopang batang tanaman agar tumbuh tegak.
Kegiatan ini dilakukan untuk membuat bunga, daun, atau cabang air. Pembuangan bunga dilakukan terhadap bunga yang ada di ruas ketiga dari bawah, bunga jantan, dan buku yang memiliki lebih dari satu buah. Sementara itu, bunga sehat dibiarkan tumbuh.
Pembuangan daun dilakukan ketika tanaman berumur 1,5-2 bulan. Sementara itu, pembuangan cabang air dilakukan untuk menghilangkan tunas atau kuncup daun yang tumbuh di ketiak daun.
Di awal pertumbuhan, penyiraman tanaman timun dilakukan setiap pagi dan sore. Selanjutnya, penyiraman dilakukan saat tanaman memerlukan air.