Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Tanaman Sayur Organik agar Hasil Panennya Berkualitas

Kompas.com - 26/10/2022, 18:14 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya tanaman sayur organik kini banyak dilakukan, bahkan, banyak dijadikan peluang bisnis yang menguntungkan.

Jenis sayuran yang banyak ditanam biasanya sayuran daun seperti selada, kangkung, bayam, dan sawi. Sayuran daun relatif lebih cepat panen dan perawatannya cukup mudah.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (26/10/2022), berikut cara menanam tanaman sayur organik di rumah yang menjadi peluang bisnis. 

Baca juga: Simak, Tahapan Budidaya Tanaman Sayur di Rumah

Siapkan media tanam dengan baik

Ilustrasi menanam sayuran, Ilustrasi menanam selada. Shutterstock/SUPERMAO Ilustrasi menanam sayuran, Ilustrasi menanam selada.

Semua jenis tanaman akan tumbuh baik apabila media tanam yang digunakan sesuai dan memiliki unsur hara tinggi. Maka dari itu, siapkan media tanam yang baik dari campuran tanah dan pupuk organik agar sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Selain itu, perlu mempertimbangkan tempat yang akan digunakan untuk menanam. Pastikan tempat tersebut terkena sinar matahari langsung.

Pasalnya, penyinaran yang cukup dapat membuat tanaman tumbuh baik.

Tanaman sayur setidaknya memerlukan penyinaran sekitar enam sampai 10 jam per hari.

Baca juga: Tips Menanam Sayur di Rumah agar Bisa Panen Setiap Hari

Memilih jenis tanaman yang tepat

Tips budidaya tanaman sayur organik lainnya adalah menentukan jenis tanaman yang tepat. Sebaiknya, pilih tanaman sayur yang mudah ditanam dan berasal dari varietas unggul sehingga perawatan lebih mudah dan hasil panennya maksimal.

Menanam bunga

Dalam menanam tanaman sayur, sebaiknya tanam bunga di dekatnya untuk mengundang serangga penyerbukan guna melakukan penyerbukan.

Tanaman bunga juga bisa membantu mencegah serangan hama sehingga Anda tidak perlu mengaplikasikan pestisida untuk membasmi hama. 

Baca juga: Cara Menanam Tauge di Rumah dengan Sistem Hidroponik

Ilustrasi menanam sayuran dengan metode raised bed. SHUTTERSTOCK/PEREDNIANKINA Ilustrasi menanam sayuran dengan metode raised bed.

Menggunakan benih berkualitas

Penggunaan benih sayuran yang berkualitas akan mempengaruhi hasil tanaman tersebut. Karena itu, gunakan benih yang bersertifikat dan berasal dari varietas unggul.

Gunakan kompos dan mulsa organik

Kompos dapat digunakan untuk meningkatkan unsur hara di tanah. Jenis kompos yang mudah dibuat adalah kompos dari sampah dapur.

Selain kompos, penggunaan mulsa organik juga menjadi salah satu tahapan budidaya sayuran organik yang penting dilakukan.

Mulsa bermanfaat menjaga kelembapan tanah dan mencegah pertumbuhan gulma. Mulsa organik dapat berasal dari jerami kering.

Baca juga: Catat, Ini Kriteria Benih Tanaman Sayuran yang Bermutu

Pahami arah angin

Kondisi angin sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Angin yang terlalu kencang bisa menyebabkan daun tanaman rusak hingga membuat tanaman rebah. 

Karena itu, jika menanam tanaman sayur di daerah yang anginnya kencang, sebaiknya buatlah pagar, dinding, teralis, atau struktur lainnya yang dapat mencegah angin sehingga tanaman tidak rusak.

Penanaman tanaman pendamping

Menanam tanaman pendamping dapat meningkatkan hasil produksi tanaman yang dibudidayakan. Tak hanya itu, tanaman pendamping juga berguna mencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman sayur.

Baca juga: 7 Tanaman Sayuran yang Cepat Panen, Apa Saja?

Rotasi tanaman

Tips budi daya tanaman sayur berikutnya adalah melakukan rotasi tanaman. Hal ini bertujuan  memutus rantai pertumbuhan hama dan penyakit tanaman.

Pengendalian hama dan penyakit

Selain upaya pencegahan, cara pengendalian hama dan penyakit juga bisa dilakukan dengan mengaplikasikan pestisida nabati.

Terdapat beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk membuat pestisida seperti daun sirsak, ekstrak sirih, serta tembakau. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau