JAKARTA, KOMPAS.com - Kedelai merupakan komoditas penting bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kedelai banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan Indonesia.
Pengembangan budidaya kedelai agar hasilnya maksimal terus diupayakan. Salah satunya dengan melepaskan varietas kedelai lokal yang kualitasnya tak kalah dengan kedelai impor.
Varietas kedelai lokal sebenarnya sangat beragam, salah satunya Biosoy. Perlu diketahui bahwa, Biosoy adalah varietas kedelai yang berasal dari persilangan kedelai Cina dengan kedelai Jepang yang diradiasi dengan sinar gamma berdosis 250 Gray. Ada dua jenis kedelai Biosoy yaitu Biosoy 1 dan 2.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Kedelai agar Panennya Melimpah
Dilansir dari Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura dan BB Biogen, Sabtu (29/10/2022), berikut karakteristik varietas kedelai Biosoy.
Terdapat dua jenis kedelai Biosoy yaitu Biosoy 1 dan 2. Keduanya memiliki warna biji kuning. Warna biji seperti ini juga ditemui pada varietas kedelai Anjasmoro.
Salah satu daya tarik dari kedelai Biosoy yaitu ukurannya yang besar. Varietas ini memiliki bobot 100 butir 21,74 dan 22,35 gram/100 biji.
Ukuran ini jauh lebih besar dibandingkan dengan varietas kedelai lokal lain yaitu Anjasmoro dan Grobogan.
Baca juga: Budidaya Tanaman Kedelai Lokal yang Benar agar Panennya Melimpah
Selain ukuran yang besar, potensi hasil kedelai Biosoy juga lebih tinggi. Biosoy 1 memiliki potensi hasil 3,3 ton/ha. Sedangkan Biosoy 2 memiliki potensi hasil sekitar 3,5 ton/ha.