JAKARTA, KOMPAS.com - Sukun merupakan buah yang dihasilkan oleh tanaman berkayu yang memiliki nama latin Artocarpus altilis. Pohon sukun dapat tumbuh setinggi 10 meter.
Buah sukun memiliki daging yang lembut seperti gabus dan tidak memiliki biji, sehingga cocok dijadikan keripik. Rasanya yang enak membuat banyak orang menyukai buah ini.
Hal inilah yang membuat banyak orang menanam sukun di lahan maupun pekarangan rumah. Lantas, bagaimana cara budidaya sukun yang benar?
Baca juga: Budidaya Nangka Mini di Pekarangan Rumah agar Berbuah Lebat
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu, (27/11/2022), berikut penjelasan seputar tahapan budidaya sukun yang benar agar menghasilkan buah sukun yang besar dan rasanya enak.
Ilustrasi buah sukunPohon sukun akan tumbuh dan berkembang dengan baik, apabila persyaratan tumbuhnya terpenuhi. Ketinggian lahan yang cocok untuk menanam sukun 0 sampai 1000 mdpl, pH tanah 5.5 hingga 7 dan curah hujan 1000 sampai 2000 mm/tahun.
Bibit merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam budidaya sukun. Pemilihan bibit yang tidak sesuai, mengakibatkan pertumbuhan sukun terhambat.
Baca juga: 4 Tips Budidaya Nangka agar Berbuah Lebat
Belilah bibit sukun di tempat yang terpercaya dan terdapat label sertifikasinya, sehingga kita mengetahui kualitas dan asal usul dari bibit sukun yang kita tanam.
Tahapan budidaya sukun berikutnya yaitu membuat lubang tanam. Adapun tata cara membuat lubang tanam untuk menanam sukun, seperti berikut:
Setelah bibit dan lubang tanam disiapkan, langkah budidaya sukun selanjutnya yaitu melakukan penanaman: Berikut penjelasannya.
Baca juga: Cara Menanam Nangka Madu di Pot, Bisa di Pekarangan Rumah
Buah sukun yang sudah dipanenPemeliharaan yang perlu dilakukan pada budidaya sukun meliputi; pemupukan, penyiangan, penyiraman, pemangkasan, dan pengendalian hama serta penyakit.
Tanaman sukun sudah mulai berbuah pada umur 3 sampai 4 tahun. Buah sukun yang siap dipanen, memiliki ciri-ciri kulit buah berwarna kuning dan tonjolan pada kulit sudah tidak ada. Buah sukun tidak dapat disimpan lama, sehingga setelah panen, harus langsung diolah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang