Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menggunakan Jerami dan Sabut Kelapa untuk Media Tanam Jamur Tiram

Kompas.com - 29/11/2022, 14:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

  • Sirkulasi udara yang baik memberi pertumbuhan yang baik pula pada jamur.
  • Tingkat keasaman sebaiknya berada pada kisaran 6 sampai 7, yang dapat disesuaikan menggunakan kapur dolomit.

Ilustrasi jamur tiram, ilustrasi baglog.SHUTTERSTOCK / I Fans Ilustrasi jamur tiram, ilustrasi baglog.

Media tanam yang digunakan untuk budidaya jamur tiram putih antara lain serbuk gergaji, jerami padi, daun bambu, sabut kelapa, pelepah pisang, tepung jagung, kapur dolomit, dedak halus, air bersih, dan alkohol.

Media dasar digunakan adalah dedak sebanyak 2,5 kg, tepung jagung sebanyak 2,5 kg, dan kapur dolomit sebanyak 0,25 kg.

Baca juga: 7 Jamur Pangan Populer Asal Jepang, Shiitake hingga Enoki

Media dasar dicampurkan dengan rancangan jerami sebanyak 10 kg, serbuk gergaji sebanyak 10 kg, dedak sebanyak 2,5 kg, tepung jagung sebanyak 2,5 kg, kapur dolomit sebanyak 0,25 kg, begitupun sabut kelapa dengan perlakuan sama.

Kemudian campur semua bahan dan tutup dengan terpal selama tiga sampai empat hari untuk pengomposan.

Sterilisasi basah dilakukan dengan mengukus baglog didalam drum dengan rentang waktu 5 sampai 8 jam dimulai dari titik didih. Sterilasi kering, yakni pemindahan baglog ke kumbung atau tempat bersih aman untuk pendinginan sampai melakukan penanaman bibit.

Penanaman dikerjakan dengan cepat dan teliti, steril dan dilakukan di ruangan tertutup. Ruangan disterilkan dengan cara disemprot dengan alkohol 70 persen.

Baca juga: Cara Budidaya Jamur Shiitake, Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Alat yang digunakan menanam dipanasi terlebih dahulu menggunakan api bunsen atau api kompor gas kemudian disemprot alkohol. Karet, kertas penutup, serta kapas penutup media dibuka. Bibit dimasukkan kedalam baglog menggunakan skalpel.

Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kertas dan diikat dengan karet.

Tahap inkubasi yakni penyimpanan baglog sampai panen. Dilakukan pengawasan rutin untuk mengamati perkembangan karena rentan terkontaminasi dan serangan hama mulai muncul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com