Sementara itu, ember bagian bawah berfungsi untuk menampung lindu yang akan digunakan sebagai pupuk organik cair. Pada ember bawah di pasang kran yang berguna sebagai tempat keluarnya lindi.
Setelah sistem ember tumpuk selesai dibuat, masukkan sampah organik ke dalam ember bagian atas bersama dengan bahan-bahan lainnya. Kemudian, tutup rapat ember tersebut agar proses fermentasi berlangsung cepat.
Baca juga: Pupuk Kandang dan Pupuk Kompos, Apa Perbedaannya?
Nantinya, lindi akan turun menuju ember bawah dan tertampung di tempat tersebut. Air lindi dibiarkan selama kurang lebih satu bulan.
Ilustrasi kompos untuk limbah rumah tanggaBerikutnya, air lindi dimasukkan dalam botol benih sebanyak setengah botol dengan tutup yang dikendorkan. Lalu, jemur di bawah sinar matahari langsung agar warnanya berubah menjadi hitam coklat dan aromanya tidak menyengat.
POC dari air lindi ini kemudian diencerkan sebelum diaplikasikan ke tanaman. Takaran pengenceran yaitu sebanyak tiga sendok makan POC ditambahkan ke dalam 1 liter air.
Sementara itu, ampas sampah organik yang berada di ember bagian atas bisa diambil dan ditiriskan lalu diayak. Ampas inilah yang menjadi kompos atau pupuk padat dan bisa diaplikasikan langsung ke tanaman.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Terasi
Selain itu, kompos ini juga dapat digunakan sebagai sumber mikroba perombak untuk pengomposan bahan lain.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya