Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Kompos dari Sampah Organik dengan Sistem Ember Tumpuk

Kompas.com - 04/12/2022, 18:25 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah merupakan masalah dalam kehidupan manusia yang belum terselesaikan. Hal tersebut dikarenakan produksi sampah selalu ada setiap harinya. Bahkan, setiap individu menghasilkan sampah.

Maka dari itu, sebaiknya kita mulai memikirkan cara pengelolaan sampah yang tepat dan solutif. Khusus untuk sampah organik, terdapat cara pengolahan yang mudah dilakukan yakni dengan mengubahnya menjadi kompos.

Nantinya, kompos dari sampah organik bisa digunakan sebagai pupuk yang menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (4/12/2022), pembuatan kompos atau pengomposan bisa dilakukan dengan sistem ember tumpuk.

Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Kulit Kacang

Cara ini cukup efektif karena bisa memisahkan air dengan ampasnya. Air hasil pengomposan dikenal juga dengan nama lindi.

Lalu, bagaimana cara membuat kompos dari sampah organik? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Ilustrasi kompos, ilustrasi pupuk organik dari sisa makanan dapur. Shutterstock/Skorzewiak Ilustrasi kompos, ilustrasi pupuk organik dari sisa makanan dapur.

Alat dan bahan

Beberapa alat dan bahan yang perlu dipersiapkan sebelum membuat kompos, seperti berikut:

  • Dua buah ember
  • Pisau, solder, dan gunting
  • Kran air
  • Lem pipa
  • Sampah organik
  • EMP4

Baca juga: Tidak Sulit, Proses Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik

Cara membuat kompos dari sampah organik

Pembuatan kompos ini memerlukan dua ember yang ditumpuk. Ember bagian atas berfungsi untuk menampung sampah organik. Ala ember ini dibuat lubang kecil-lecil dengan diameter 5 mm sebanyak mungkin.

Sementara itu, ember bagian bawah berfungsi untuk menampung lindu yang akan digunakan sebagai pupuk organik cair. Pada ember bawah di pasang kran yang berguna sebagai tempat keluarnya lindi.

Setelah sistem ember tumpuk selesai dibuat, masukkan sampah organik ke dalam ember bagian atas bersama dengan bahan-bahan lainnya. Kemudian, tutup rapat ember tersebut agar proses fermentasi berlangsung cepat.

Baca juga: Pupuk Kandang dan Pupuk Kompos, Apa Perbedaannya?

Nantinya, lindi akan turun menuju ember bawah dan tertampung di tempat tersebut. Air lindi dibiarkan selama kurang lebih satu bulan.

Ilustrasi kompos untuk limbah rumah tanggaSHUTTERSTOCK/Daisy Daisy Ilustrasi kompos untuk limbah rumah tangga

Berikutnya, air lindi dimasukkan dalam botol benih sebanyak setengah botol dengan tutup yang dikendorkan. Lalu, jemur di bawah sinar matahari langsung agar warnanya berubah menjadi hitam coklat dan aromanya tidak menyengat.

POC dari air lindi ini kemudian diencerkan sebelum diaplikasikan ke tanaman. Takaran pengenceran yaitu sebanyak tiga sendok makan POC ditambahkan ke dalam 1 liter air.

Sementara itu, ampas sampah organik yang berada di ember bagian atas bisa diambil dan ditiriskan lalu diayak. Ampas inilah yang menjadi kompos atau pupuk padat dan bisa diaplikasikan langsung ke tanaman.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Terasi

Selain itu, kompos ini juga dapat digunakan sebagai sumber mikroba perombak untuk pengomposan bahan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau