Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perbedaan Mulsa Organik dan Plastik, Apa Saja?

Kompas.com - 09/01/2023, 17:17 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulsa adalah lapisan yang menutup bedengan tanam. Mulsa memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu bisa mencegah pertumbuhan tanaman liar atau gulma.

Dengan demikian, pertumbuhan dan produktivitas tanaman budidaya tetap optimal. Secara umum, mulsa dapat dibuat dari bahan plastik maupun organik

Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Lalu, apa perbedaan mulsa organik dan plastik? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (9/1/2023), berikut penjelasannya.

Baca juga: 4 Manfaat Mulsa saat Musim Hujan, Bisa Mencegah Penyakit Tanaman

1. Bahan pembuat

Perbedaan paling utama dari mulsa organik dan plastik yaitu bahan pembuatnya. Mulsa organik terbuat dari bahan alami yang mudah terurai.

Ilustrasi penggunaan mulsa jerami, mulsa organikShutterstock/Mongkol Phisutsrisakul Ilustrasi penggunaan mulsa jerami, mulsa organik

Bahan alami yang dapat digunakan untuk mulsa organik seperti jerami padi, alang-alang, batang jagung, dan serasah sisa tanaman lainnya. Sementara itu, mulsa plastik terbuat dari bahan sintetis yang tidak mudah hancur.

Salah satu mulsa plastik yang sudah beredar di pasaran dan sering digunakan oleh petani yaitu MPHP atau mulsa plastik hitam perak. Pada bagian atas mulsa ini berwarna perak dan pada bagian bawahnya berwarna hitam.

Baca juga: 3 Manfaat Mulsa Jerami Bagi Tanaman, Bisa Meningkatkan Kesuburan

2. Keunggulan

Perbedaan mulsa organik dan plastik yang selanjutnya yaitu dari segi keunggulan. Baik mulsa organik maupun mulsa plastik memiliki keunggulannya masing-masing, berikut penjelasannya.

Mulsa organik

  • Harganya murah bahkan bisa gratis.
  • Mudah didapatkan.
  • Ramah lingkungan.
  • Mampu menyimpan air dan pupuk.
  • Memperbaiki kondisi tanah.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau