JAKARTA, KOMPAS.com - Mulsa adalah lapisan yang menutup bedengan tanam. Mulsa memiliki banyak manfaat, salah satunya yaitu bisa mencegah pertumbuhan tanaman liar atau gulma.
Dengan demikian, pertumbuhan dan produktivitas tanaman budidaya tetap optimal. Secara umum, mulsa dapat dibuat dari bahan plastik maupun organik
Keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Lalu, apa perbedaan mulsa organik dan plastik? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (9/1/2023), berikut penjelasannya.
Baca juga: 4 Manfaat Mulsa saat Musim Hujan, Bisa Mencegah Penyakit Tanaman
Perbedaan paling utama dari mulsa organik dan plastik yaitu bahan pembuatnya. Mulsa organik terbuat dari bahan alami yang mudah terurai.
Bahan alami yang dapat digunakan untuk mulsa organik seperti jerami padi, alang-alang, batang jagung, dan serasah sisa tanaman lainnya. Sementara itu, mulsa plastik terbuat dari bahan sintetis yang tidak mudah hancur.
Salah satu mulsa plastik yang sudah beredar di pasaran dan sering digunakan oleh petani yaitu MPHP atau mulsa plastik hitam perak. Pada bagian atas mulsa ini berwarna perak dan pada bagian bawahnya berwarna hitam.
Baca juga: 3 Manfaat Mulsa Jerami Bagi Tanaman, Bisa Meningkatkan Kesuburan
Perbedaan mulsa organik dan plastik yang selanjutnya yaitu dari segi keunggulan. Baik mulsa organik maupun mulsa plastik memiliki keunggulannya masing-masing, berikut penjelasannya.
Baca juga: Apa Manfaat Mulsa Plastik untuk Tanaman?
Selain memiliki keunggulan, mulsa organik dan mulsa plastik juga mempunyai beberapa kekurangan. Berikut penjelasannya.