Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah, Begini Cara Membuat Biodikomposer dari Bonggol Pisang

Kompas.com - 4 Februari 2023, 11:01 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Biodikomposer adalah mikroorganisme dari fermentasi bahan organik yang sudah terurai dan bisa menggantikan fungsi bioaktivator konvensional.

Penggunaan biodikomposer dapat mempermudah pembuatan pupuk organik.
Selain itu, biodikomposer tersebut juga bisa langsung diaplikasikan ke tanaman sebagai pupuk. Menurut penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, biodikomposer memiliki beberapa keunggulan, seperti;

  • Bahan dasarnya mudah didapat.
  • Pembuatannya relatif mudah.
  • Harganya lebih murah dibandingkan bioaktivator yang dijual di pasaran.
  • Tanaman yang diaplikasikan biodikomposer lebih tahan terhadap serangan hama maupun patogen penyebab penyakit tanaman.

Baca juga: Mudah, Ini Cara Membuat Zat Perangsang Akar dari Bonggol Pisang

Selain memiliki beberapa keunggulan, pembuatan biodikomposer juga cukup mudah. Berikut ini langkah-langkah membuat biodikomposer dari bonggol pisang.

Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat biodikomposer cukup mudah didapat. Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti berikut:

Ilustrasi biodikomposerUNSPLASH/NESLIHAN GUNAYDIN Ilustrasi biodikomposer

  • Ember
  • Ember fermentasi
  • Sarung tangan
  • Timbangan
  • Gelas ukur
  • Pisau
  • Selang kecil
  • Pengaduk
  • Saringan
  • Corong
  • Botol dan kemasan
  • Bonggol pisang 7 kg
  • Isis rumen 1 kg
  • Limbah dapur 1 kg
  • Nasi basi 1 kg
  • Limbah bumbu dapur
  • Ragi tempe
  • Lacto 220 ml
  • Air sumur 10 liter
  • Air cucian beras 10 liter
  • Gula tetes 50 cc/liter air

Baca juga: Cara Membuat Kompos Daun Kering, Mudah dan Murah

Cara membuat biodikomposer dari bonggol pisang

Setelah semua bahan dan alat tersedia, langkah berikutnya yaitu membuat biodikomposer. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Haluskan bahan yang akan difermentasi.
  2. Kemudian, campurkan seluruh bahan sampai rata.
  3. Larutkan gula dalam air cucian beras dalam ember fermentasi.
  4. Masukkan adonan biodikomposer dalam larutan gula, lalu aduk sampai rata.
  5. Tutup ember fermentasi sampai rapat.
  6. Kemudian, beri selang untuk mengalirkan gas. Pada ujung selang masukkan ke dalam wadah lain yang sudah berisi air. Sementara itu, pada bagian bawah ember bisa dipasang kran untuk mempermudah proses panen biodikomposer.
  7. Proses fermentasi biasanya berlangsung selama 21 hari.
  8. Terakhir, biodikomposer bisa dipanen dan dikemas dan disimpan dalam suhu ruang.

Baca juga: Cara Membuat Kompos dari Sampah Organik dengan Sistem Ember Tumpuk

Cara aplikasi biodikomposer dari bonggol pisang

Aplikasi biodikomposer bisa dilakukan secara langsung sebagai pupuk tanaman. Biodikomposer bisa dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1:15, lalu semprotkan ke tanaman.

Selain itu, biodikomposer juga bisa ditambahkan dalam pembuatan pupuk organik. Sebelum ditambahkan ke dalam pupuk organik, larutan biodikomposer bonggol pisang perlu dicampur dengan larutan gula tetes yang sudah ditambahkan dengan air.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau